Jakarta (Antara Babel) - Presiden Joko Widodo mendongengkan kisah "Lutung
Kasarung" atau monyet tersesat kepada anak-anak yang khusus diundang ke
Istana Merdeka di Jakarta untuk merayakan Hari Buku Nasional.
Acara
Gemar Membaca berkenaan dengan Hari Buku Nasional Bersama Presiden
Republik Indonesia itu digelar di halaman tengah Istana Merdeka,
Jakarta, Rabu.
Joko Widodo (Jokowi) berinteraksi dengan ratusan siswa, kemudian mendongeng untuk mereka.
"Siapa yang pernah mendengar dongeng Lutung Kasarung atau monyet
yang tersesat. Ini cerita dongeng di Jawa Barat," kata Presiden.
Kepala Negara mengisahkan, Prabu Tapak Agung yang mempunyai dua anak perempuan yakni Purbararang dan Purbasari.
Dikisahkan bahwa Perbararang bersifat jahat dan mudah iri hati, sementara Purbasari baik hati dan cantik.
Singkat cerita, Purbararang ingin menggantikan sang ayah untuk
menjadi ratu. Ia menyuruh penyihir untuk membuat Purbasari tampak jelek
sehingga dibuang ke tengah hutan.
Di hutan, Purbasari berteman dengan binatang-binatang. Hewan yang paling disayanginya adalah seekor monyet.
Seekor monyet yang sebenarnya adalah jelmaan pemuda tampan, selalu menjaga Purbasari.
Suatu ketika ia mandi di sebuah pancuran yang ternyata mengubah dirinya cantik seperti semula.
Pada suatu masa pula, monyet tersebut berubah menjadi pemuda tampan
lalu mengantarkan Purbasari ke kerajaan untuk kembali bersatu dengan
keluarganya.
Kemudian, Purbararang merasa bersalah, dan meminta maaf kepada Purbasari.
Pesan moral dongeng Lutung Kasarung adalah kebenaran dan kebaikan
akan dapat mengalahkan kebatilan dan kesewenang-wenangan, atau kebenaran
pada akhirnya akan keluar sebagai pemenang.
"Jadi anak-anak kalau mengejar cita-cita harus bekerja keras, rajin belajar, harus suka menolong teman," pesan Presiden.
Kepala Negara juga mengundang sejumlah siswa untuk mendongeng. Ddua
orang maju untuk mendongengkan kisah Malin Kundang, serta Cerita Bawang
Merah dan Bawang Putih.
Setelah itu, Presiden Jojko Widodo mengajukan pertanyaan kepada para siswa dengan hadiah sepeda.