Sungailiat (ANTARA) - Bupati Bangka Mulkan mengatakan bahwa Balai Adat Laboe Oesang di Desa Labu Air Pandan, Kecamatan Mendo Barat, merupakan salah satu sarana pembelajaran dan pelestarian budaya Melayu.
Di Sungailiat, ibu kota Kabupaten Bangka, Senin, dia mengemukakan pentingnya keberadaan sarana seperti Balai Adat Laboe Oesang untuk meningkatkan pengetahuan dan menanamkan kecintaan kaum muda mengenai budaya daerah.
"Saya berharap warisan budaya daerah jangan sampai hilang meskipun zaman makin berkembang dan didorong mulai sekarang generasi muda harus mencintai budaya sendiri," katanya.
Bupati mengapresiasi tokoh masyarakat Desa Labu Air Pandan dan Universitas Bangka Belitung yang merintis pembentukan Balai Adat Laboe Oesang.
Dia juga berharap keberadaan Balai Adat Laboe Oesang bisa meningkatkan daya tarik Bangka bagi wisatawan.
"Kita mempunyai kekayaan budaya dan tradisi daerah seperti adat Ngangung Sepintu Sedulang, Dambus Payung Padi Balau Labu Air Pandan, dan tarian daerah yang lain," kata dia.
Berita Terkait
Bangka Belitung kemarin, pelestarian budaya Melayu hingga KKN di Thailand
20 Juli 2024 07:51
LAM Belitung dan Belitung Timur perkuat kerja sama lestarikan budaya Melayu
19 Juli 2024 08:49
Kutubkhanah Marhum Ahmadi, simbol keilmuan dan warisan budaya Melayu
15 Juli 2024 15:37
TPS 005 Kampung Melayu tonjolkan budaya dan kultur daerah
14 Februari 2024 15:35
Sandiaga Uno: Budaya Kampoeng Melayu Bangka mampu promosikan wisata
8 Oktober 2023 19:11
Ketum Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia lantik Ketua MABMI Babel
9 November 2022 18:47
Peneliti : Saatnya kabupaten Bangka Barat memiliki museum kebudayaan
6 November 2022 08:35
Pemkab Bangka Barat jaga eksistensi budaya lokal
25 Mei 2022 15:57