Koba, Babel (ANTARA) - Cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, hingga Agustus 2022 baru mencapai 84,61 persen.
"Capaian kita masih di bawah kabupaten lain di Babel," kata Sekretaris Daerah Pemkab Bangka Tengah, Sugianto di Koba, Selasa.
Sugianto menjelaskan, UHC itu merupakan pencapaian pelayanan kesehatan yang terakomodasi dalam BPJS Kesehatan dan Bangka Tengah sampai hari ini belum UHC.
"Justru itu, kita terus berupaya baik dari sumber daya manusia maupun dari sisi anggaran sudah kita siapkan semua untuk menuju UHC," katanya.
Sugianto berharap, UHC ini bisa secepatnya terwujud sehingga pelayanan ke masyarakat bisa lebih cepat, mudah dan ada kepastian pelayanan.
"Kita dari segi anggaran sudah siap, tinggal validasi dan verifikasi data. Kesulitan hampir tidak ada, tinggal bagaimana kita percepatan validasi data karena kita menghindari BPJS yang Mandiri ke Penerima Bantuan Iuran atau PBI," jelasnya.
Kepala Cabang BPJS Pangkalpinang, Rudy Widjajadi mengatakan forum komunikasi dengan pemangku kepentingan utama semester II Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) untuk perwujudan UHC di Kabupaten Bangka Tengah.
"Ini instruksi langsung dari bapak presiden, tahun ini capaian UHC ditargetkan 96 persen, pada 2023 sebesar 97 persen dan pada 2024 sebesar 98 persen," jelasnya.
Sementara Bangka Tengah, kata dia, baru mencapai 84,61 persen dari anggaran yang disiapkan sebesar Rp18 miliar.
"Pada 18 Agustus 2022 hari terakhir penyerahan data peserta dan diharapkan 8 September 2022, UHC di Bangka Tengah sudah bisa diluncurkan," katanya.