Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengawali pekan di zona merah dipicu pidato Gubernur The Fed Jerome Powell pada akhir pekan lalu.
IHSG dibuka melemah 77,85 poin atau 1,09 persen ke posisi 7.057,39. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 15,44 poin atau 1,52 persen ke posisi 998,83.
"Untuk hari ini IHSG mendapatkan sentimen negatif dari penurunan tajam pasar global pasca pidato pemimpin The Fed Jerome Powell," tulis Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Saham-saham yang memiliki korelasi kuat dengan kondisi makroekonomi seperti perbankan dan komoditas berpotensi mengalami tekanan.
Namun, kenaikan suku bunga acuan The Fed dinilai dapat membuat aliran modal menuju ke negara-negara berkembang yang prospektif seperti Indonesia.
Pelaku pasar akan menanti data inflasi pada Kamis (1/9) nanti. Ada potensi inflasi Agustus akan terjaga di bawah 5 persen dan menjadi katalis positif.
Sementara itu, bursa saham AS bergerak melemah tajam pada perdagangan akhir pekan lalu. Pelaku pasar merespon negatif pidato Powell dalam simposium ekonomi Jackson Hole.
Powell menyatakan bahwa The Fed akan konsisten dalam menerapkan pengetatan moneter demi memerangi inflasi yang tinggi.
Powell juga menyatakan bahwa suku bunga acuan yang tinggi diperkirakan akan bertahan untuk beberapa lama.
Bursa saham Eropa juga bergerak melemah pada perdagangan Jumat (26/8) lalu. Pasar mendapatkan sentimen negatif dari pernyataan Powell yang akan konsisten dalam pengetatan moneter.
Sedangkan bursa saham Asia masih bergerak menguat pada perdagangan akhir pekan lalu di tengah penantian pasar global terhadap pidato dari Jerome Powell.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 809,63 poin atau 2,83 persen ke 27.831,75, indeks Hang Seng naik 224,89 poin atau 1,11 persen ke 19.945,15, dan indeks Straits Times terkoreksi 35,15 poin atau 1,08 persen ke 3.214,38.