Pangkalpinang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengklaim pertumbuhan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Babel semakin meningkat, seiring dengan pertumbuhan pelaku UMKM yang mulai melek digital.
"Dalam pertumbuhan pengguna QRIS ini kita lihat dari dua sisi, dari sisi suplai dan sisi demand. Untuk sisi supply kita dari merchant, di mana jumlah merchant sudah lebih dari 83.000, sehingga pertumbuhannya sudah sangat signifikan, di mana sebelumnya hanya di bawah level 20 ribuan merchant, sekarang sudah lebih dari 83.000," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Babel, Budi Widi Hartanto di Pangkalpinang, Selasa.
Budi mengatakan, untuk jumlah pengguna QRIS di Bangka Belitung hingga Juni 2022 mencapai 55.617 user atau terdapat penambahan 31.150 user baru sepanjang 2022. Dan sebanyak 96 persen dari merchant QRIS di daerah tersebut merupakan UMKM.
Bank Indonesia terus melakukan sosialisasi maupun edukasi berupa user experience kepada kelompok masyarakat baik kepada ASN, TNI Polri, mahasiswa, anak muda dan juga kepada masyarakat lainnya misalnya ke tempat keramaian seperti pasar-pasar.
"Jumlah pengguna QRIS ini terus berkembang sampai tembus 83.000 dan nanti akan kita arahkan hingga akhir tahun ini sampai dengan 90.000 dan mudah-mudahan dapat tercapai," ujarnya.
Budi berharap melalui sosialisasi kepada masyarakat, selain QRIS, teansaksi non tunai yang saat ini sudah sangat berkembang juga dapat terus meningkat.
"Jangan ragu untuk menggunakan non tunai dalam setiap bertransaksi. Karena dengan nontunai itu kita dapat CEMMUAH, yaitu Cepat, Mudah, Murah, Aman dan Handal," katanya.
Sementara untuk pertumbuhan ekonomi di Bangka Belitung, dengan adanya event G20 ini khususnya di Kepulauan Belitung, tentunya ini akan mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, artinya kalau pertumbuhan ekonomi itu resikonya agak sedikit ke bawah, jadi bisa bertahan dengan adanya event-event pada saat pelaksanaan G20.
"Karena tentunya kegiatan G20 akan meningkatkan konsumsi dan juga akan meningkatkan pada sektor perdagangan maupun sektor pariwisata termasuk tingkat hunian hotel," ujarnya.
Dengan adanya kegiatan G20 internasional di Kepulauan Belitung, diharapkan dapat menahan turunnya pertumbuhan ekonomi terhadap sektor unggulan utama seperti timah maupun kelapa sawit yang sedikit turun.