Bangka (ANTARA) - Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Timah Tbk terus menyasar kelompok masyarakat untuk mewujudkan kemandirian ekonomi. Program PPM yang dijalankan berbasis dengan potensi lokal masyarakat.
Salah satu program PPM yang dijalankan PT Timah Tbk menyasar kelompok Kampoeng Kelapa di Kelurahan Jelitik, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka.
Kampoeng Kelapa merupakan kelompok yang terdiri dari para pengumpul kelapa di Kelurahan Jelitik. Selain mengumpulkan kelapa, kelompok dan masyarakat sering membuat arang dari tempurung kelapa.
Pembuatan arang ini sebagai upaya untuk mengurangi limbah tempurung kelapa, biasanya arang ini dibuat oleh kelompok perempuan di Kampoeng Kelapa.
Produksi arang yang mereka lakukan masih manual, sehingga dijual dengan harga yang masih murah. Selain itu, mereka juga tidak mudah untuk memasarkan arang, karena biasanya hanya dibeli para penjual sate dan hanya ramai pada musim tahun baru.
Menyadari potensi kelompok Kampoeng Kelapa ini berencana untuk membuat briket arang yang lebih banyak peminatnya dan memiliki nilai jual. Namun mereka masih terkendala alat dan pemahaman dalam memproduksi briket arang.
Untuk itu, PT Timah Tbk menggandeng Politeknik Manufaktur (Polman) Bangka Belitung membuat mesin untuk mempermudah masyarakat dalam membuat briket arang. Polman Babel membuat mesin penghancur dan mesin pencetak untuk membuat briket arang yang didanai oleh PT Timah Tbk.
Bantuan dua mesin ini diserahkan oleh Kepala Divisi CSR PT Timah Tbk Ebi Wibisana kepada Ketua Kelompok Abdul Malik yang turut dihadiri oleh Perwakilan Polman Babel dan Perwakilan dari Kelurahan Jelitik, di Kantor Lurah Jelitik, Kamis (15/9/2022).
Bantuan ini diharapkan dapat membantu masyarakat Kampoeng Kelapa dalam memproduksi briket arang sehingga bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.
Ketua Kelompok Kampoeng Kelapa Abdul Malik mengatakan, pihaknya selama ini baru bisa memproduksi arang secara manual, pernah membuat briket arang namun tingkat keberhasilannya belum maksimal karena keterbatasan alat.
"Kita sudah lama mau buat briket arang ini, cuma kalau sendiri kita juga sulit biaya. Akhirnya kita bahas dengan kelurahan dari kelurahan dibantu PT Timah Tbk. Akhirnya kita bisa punya alat untuk bisa bikin briket arang. Karena kalau kita hanya terus-terusan bikin arang enggak maju terus penjualannya susah karena pembelinya hanya itu-itu saja, tapi yang bikin arang semakin banyak," katanya.
Ia melanjutkan, harga jual briket juga lebih tinggi dibandingkan hanya dengan jual arang. Briket arang juga memiliki banyak peminat biasanya dipakai untuk penghangat ruangan dan lainnya.
"Biasanya yang buat arang ini ibu-ibu, karena kami ngumpul kelapa lalu jual ke pangkal. Nanti tempurung kelapa yang dikupas itu yang dibakar jadi arang. Tempurung kelapa ini banyak di sini jadi ini yang dimaksimalkan," ucapnya.
Pihaknya bersyukur mereka bisa mendapatkan bantuan mesin dari PT Timah Tbk, sehingga nantinya bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat. Program PPM ini dilaksanakan secara berkelanjutan dan dilakukan pembinaan bagi anggota kelompok.
"Dengan mesin ini kami bisa belajar membuat briket arang yang punya nilai jual lebih, ibu-ibu semakin semakin semangat dan tentunya ini bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat. Apalagi program ini berkelanjutan dari PT Timah Tbk," katanya.
Sementara itu, Lurah Jelitik Achmad Riyadi mengatakan, program PPM yang dijalankan PT Timah Tbk merupakan salah satu bentuk kolaborasi pentahelix dalam mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat.
"Ini adalah bentuk Sinergisitas pentahelix, dimana pembiayaan dilakukan PT Timah Tbk, pembuatan mesin dilakukan oleh Polman Babel, Pemerintah mendorong dan menjembatani dan masyarakat dilibatkan sehingga nantinya diharapkan bisa memberikan dampak ekonomi," katanya.
Pihaknya juga mengapresiasi PT Timah Tbk melalui CSR nya mendukung program pemberdayaan masyarakat yang berbasis potensi yang dimilliki. Menurutnya, program ini harus dilakukan secara keberlanjutan.
"Saya sangat apresiasi program CSR PT Timah Tbk, dengan adanya program yang berlanjut seperti ini masyarakat bisa merasakan kehadiran PT Timah Tbk dan ini bisa mensukseskan kemandirian ekonomi masyarakat," tandasnya.
Berita Terkait
Polda Babel tangani 60 kasus tambang timah ilegal
14 November 2024 12:47
Siswa siswi SDN 45 Pangkalpinang kunjungi Museum Timah Indonesia
14 November 2024 11:55
PT Timah programkan "Direksi Berkantor di Wilayah" untuk pacu produksi
13 November 2024 21:06
Ketum IKT sayangkan statmen keras Ketua Pansus ke Plt Bupati Bangka Tengah
13 November 2024 20:35
Jaksa Agung sebut tersangka dan saksi kasus korupsi timah tutup mulut
13 November 2024 20:04
PT Timah raih penghargaan Baznas tingkatkan literasi dan layanan zakat
13 November 2024 15:25