Sungailiat, Bangka (ANTARA) - Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung minta masyarakat di daerah yang rawan penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) untuk meningkatkan aksi pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Saya minta masyarakat di daerah rawan DBD agar memperhatikan kebersihan lingkungan dan meningkatkan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3 M plus mengingat kasus DBD bertambah jumlahnya," kata Ketua HAKLI Bangka Boy Yandra di Sungailiat, Kamis.
Meningkatkan PSN dengan cara melakukan gerakan 3 M plus yakni, menguras, menutup, mendaur ulang barang bekas termasuk juga penyebaran serbuk atau cairan abate di bak mandi merupakan cara awal mencegah penyebaran DBD.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, kasus DBD terhitung Januari sampai akhir Agustus 2022 sebanyak 229 kasus, terjadi penambahan kasus sampai pertengahan September 2022 menjadi 248 kasus.
Ratusan kasus DBD tersebar di Kecamatan Sungailiat sebanyak 100 orang, Belinyu 35 orang, Pemali sebanyak 25 orang, Riau Silip 20 orang, Merawang sebanyak 16 orang, Bakam 16 orang, Puding Besar 12 orang dan di Kecamatan Bakam sebanyak 17 orang.
"Sebagai minta kerja, kami membantu dinas kesehatan melakukan sosialisasi pencegahan DBD mulai dari lembaga sekolah tingkat SMP dan SMA sampai ke tengah masyarakat dipusatkan di layanan terpadu," kata Boy Yandra.
Dia menyarankan masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan dengan ciri terinfeksi DBD hendaknya segera ke dokter atau ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.