Tokyo (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo memastikan hingga saat ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak tembakan peluru kendali (rudal) balistik Korea Utara yang melintasi wilayah Utara Jepang, Selasa (4/10).
“Hingga saat ini tidak ada laporan WNI yang terdampak,” kata Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi di Tokyo, Selasa.
Heri mengatakan pihaknya secara langsung dan melalui simpul-simpul masyarakat telah mengeluarkan imbauan untuk tetap tenang, waspada serta mengikuti arahan pemerintah setempat bagi para WNI di wilayah Hokkaido dan Aomori.
“Saya meminta kepada teman-teman WNI khususnya yang tinggal di wilayah Aomori dan Hokkaido agar tetap tenang dan terus memantau serta mengikuti instruksi dari pemerintah daerah setempat khususnya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari,” ujarnya.
Jumlah WNI di wilayah Hokkaido hingga Juli 2022 tercatat sebanyak 936 dan di wilayah Aomori sebanyak 166.
Baca juga: Amerika Serikat kutuk penembakan rudal Korut melintasi Jepang
Baca juga: WNI di Jepang dapat peringatan untuk berlindung dari rudal Korea Utara
Heri meminta WNI untuk menghubungi KBRI Tokyo apabila berada dalam keadaan darurat.
“Hubungi kami jika Anda semua berada dalam situasi darurat. Kami siap membantu,” tambahnya.
Dalam keadaan darurat WNI dapat menghubungi KBRI Tokyo di nomor +818035068612, +818049407419. Untuk kontak darurat KJRI Osaka dapat dihubungi di nomor +818031131003.
WNI juga dapat menghubungi 119 untuk memanggil ambulans dan pemadam kebakaran serta 110 untuk mengontak kepolisian jika terjadi kecelakaan dan kejahatan.
Salah seorang WNI yang bermukim di Obihiro, Hokkaido Endah Tyas mengatakan Selasa (4/10) pagi sempat ada peringatan melalui ponsel sebanyak dua kali.
“Seperti kalau ada bencana alam, dua kali (peringatan) jeda lima sampai 10 menit, saya lupa pastinya. Selanjutnya ada sirine dari shobosho (stasiun pemadam kebakaran) untuk tenang dan mencari tempat berlindung,” katanya.
Endah menuturkan selanjutnya dikabarkan rudalnya sudah jatuh di Samudra Pasifik dan situasi kembali normal.
“Enggak ada kepanikan di sini, sekolah, rutinitas seperti biasa. Alhamdulillah orang Jepang enggak panik, kami yang foreign (orang asing) juga ikut tenang,” katanya.
Korut menembakkan rudal balistik ke wilayah Jepang pada Selasa (4/10) pukul 07.22 waktu setempat.
Menurut Kementerian Pertahanan Jepang, rudal tersebut melewati wilayah timur laut Prefektur Aomori dan jatuh di luar wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang (sekitar 3,000 km/ 1,860 mil dari Jepang) pukul 7.46 pagi waktu setempat.
Pemerintah Jepang mengeluarkan imbauan bagi penduduk di Aomori dan Hokkaido untuk mencari tempat perlindungan di bangunan yang kokoh atau bawah tanah sebagai antisipasi.
Jalur kereta wilayah Hokkaido dan Aomori juga sempat dihentikan sementara imbas dari kejadian tersebut.
Namun saat ini, kereta telah beroperasi kembali setelah pemantauan pemerintah di lokasi jatuhnya rudal. Peringatan ini tercatat sebagai yang pertama dalam kurun waktu lima tahun.