Moskow (ANTARA) - Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu mengatakan lebih dari 200 ribu orang dilaporkan mengikuti mobilisasi militer.
Berbicara pada pertemuan Kementerian Pertahanan di Ibu Kota Moskow, Selasa, Shoygu menginstruksikan para kepala militer untuk menyediakan pakaian, senjata, dan peralatan lain yang diperlukan bagi wajib militer.
Dia menginformasikan bahwa semua pendatang baru dilatih di enam pusat dan 80 tempat pelatihan.
"Personel militer akan dikirim ke daerah pertempuran setelah pelatihan dan koordinasi tempur," kata Shoygu.
Dia mengatakan bahwa unit baru akan dicampur dengan tentara berpengalaman.
Shoygu menyatakan banyak relawan yang datang ke komisariat militer, bersedia pergi untuk mengikuti kegiatan militer.
"Sangat penting untuk berhati-hati memenuhi setiap permintaan tersebut--untuk tidak menolak siapa pun kecuali ada alasan serius untuk itu," kata dia.
Pada 21 September 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial di negara itu, yang akan mempengaruhi sekitar 300.000 orang berusia 18-50 tahun.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
Pasukan Korut menyamar sebagai penduduk Rusia untuk lawan Ukraina
25 November 2024 12:12
Zelenskyy optimistis perang Ukraina akan berakhir pada 2025
24 November 2024 13:06
Amerika Serikat akan izinkan Ukraina gunakan ranjau penghambat pergerakan Rusia
21 November 2024 18:31
Rupiah melemah di tengah memanasnya konflik Ukraina dan Rusia
21 November 2024 10:21
Penggunaan rudal barat oleh Ukraina bisa picu Rusia gunakan nuklir
20 November 2024 10:51
Biden izinkan Ukraina gunakan rudal jarak jauh AS gempur Rusia
18 November 2024 09:38
Ukraina rilis penyadapan komunikasi radio tentara Korut di Rusia
11 November 2024 09:56