Jakarta (ANTARA) - Berjalan kaki rutin memiliki sejumlah manfaat antara lain dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan sistem metabolisme, menjaga stamina dan ketahanan tubuh, serta membantu mengendalikan penyakit bawaan, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung, kata Advisor Rey, dr. Astrid Wulan Kusumoastuti.
Astrid melalui siaran pers, Senin, melanjutkan, jalan kaki juga dapat mencegah pengeroposan tulang dan kerusakan sendi, membantu mengurangi stres, menekan risiko kecemasan, dan depresi.
"Selain berjalan kaki, hal rutin yang perlu dilakukan adalah minum air putih untuk mencegah hidrasi dan mengganti cairan yang hilang," kata dia.
Berjalan kaki dapat dilakukan dengan kecepatan sedang hingga cepat, dimulai dari 5.900 - 7.500 langkah hingga terbiasa mencapai 10.000 langkah setiap hari dan dilakukan 5-7 hari seminggu.
Astrid menyarankan, bagi yang belum terbiasa dapat melakukan secara bertahap, tidak perlu langsung memaksakan intensitas tinggi agar terhindar dari risiko cedera.
Dia mengatakan, kondisi tubuh seseorang tidak bersifat konstan sehingga adakalanya imunitas turun dan tubuh juga secara alami akan mengalami proses penuaan. Oleh karena itu, seseorang perlu melakukan latihan fisik, yakni gerakan tubuh berulang untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang dilakukan dengan terencana dan terstruktur, serta berkelanjutan.
"Latihan ini minimum dilakukan 150 menit seminggu, salah satunya dapat dengan berjalan kaki, kata dia.
Astrid mengingatkan, menjalankan gaya hidup sehat menjadi hal penting karena tubuh kita dapat terpapar risiko penyakit. Menurut dia, penyakit semakin mudah menyerang karena modernisasi telah mengubah lingkungan dan perilaku menjadi semakin tidak sehat.
Kebiasaan merokok dan alkohol bahkan obat terlarang, jarang berolahraga, kualitas tidur dan pola tidur yang buruk, serta kelebihan makan dengan kalori dan gula yang tinggi telah memperparah jumlah prevalensi penyakit tidak menular terutama menyerang para pekerja dan generasi muda," sebut dia.
Dia melanjutkan, pola hidup tidak sehat juga berpotensi membuat orang rentan mengalami gangguan kecemasan hingga timbul keinginan mencelakakan diri, perilaku berisiko di jalan raya, dan hubungan keluarga tidak harmonis.
Selain pola makan yang buruk, Astrid juga mengingatkan soal minimnya melakukan latihan fisik. Saat ini, orang-orang semakin jarang bergerak dan sudah sangat tergantung pada kemudahan teknologi.
Hidup saat ini sangat dimudahkan dengan adanya smartphone. Membeli makan dan belanja dapat dilakukan hanya dengan memesan melalui aplikasi. Pilihan menu dan gerai juga banyak, belum termasuk tawaran diskon - tentu menyenangkan dan menghemat waktu," demikian kata Astrid.
Berita Terkait
Manfaat jalan kaki bagi pertumbuhan tulang anak hingga lanjut usia
11 Juli 2024 23:45
Presiden Jokowi jalan kaki periksa pasukan agar rumput GBK tidak rusak
1 Juli 2023 19:12
Polisi mengawal Presiden Prancis jalan kaki seusai gala dinner
16 November 2022 08:51
Artis asal Lebak Sofie Ehoy tempuh jalan kaki dua jam di pedalaman Sumatera
5 Oktober 2022 18:20
Pawai Lomba Karnaval Jalan Kaki Pangkalpinang Meriahkan HUT RI Ke-77
22 Agustus 2022 10:37
Berapa banyak jumlah langkah per hari yang dapat turunkan berat badan?
5 Juni 2022 13:44
Mobil mewah tabrak pejalan kaki hingga tewas
19 November 2020 10:53
Seorang nenek jalan kaki gendong jenazah cucu karena motor mogok kehabisan bensin
18 September 2019 14:12