Jakarta (ANTARA) - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia dan Palestina pada Senin menandatangani nota kesepahaman mengenai kerja sama pembangunan kapasitas untuk mendukung pendirian otoritas obat dan makanan independen di Palestina.
"Selain bantuan kemanusiaan, Indonesia juga memberikan bantuan pengembangan kapasitas untuk mempersiapkan negara Palestina yang merdeka," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin.
Jokowi mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia selama ini telah mendukung upaya pengembangan kapasitas warga Palestina, termasuk memberikan pelatihan bagi sekitar dua ribu warga Palestina dalam beberapa tahun terakhir.
Selanjutnya, ia mengatakan, Pemerintah Indonesia akan membantu pengembangan kapasitas warga Palestina di bidang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), perdagangan elektronik, hingga penanganan bencana.
Presiden Jokowi juga berharap kerja sama ekonomi Indonesia dengan Palestina bisa terus ditingkatkan.
"Ini merupakan bentuk lain dukungan Indonesia kepada Palestina, dan Indonesia berharap kerja sama ekonomi dapat terus ditingkatkan di masa-masa yang akan datang," katanya.
Selain itu, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk melanjutkan program bantuan kemanusiaan bagi Palestina.
"Beberapa hari yang lalu telah ditandatangani MoU perjanjian hibah bantuan baru Pemerintah Indonesia kepada Palestina," kata Presiden Jokowi.
Masyarakat sipil Indonesia pun menyampaikan berbagai bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa Majelis Ulama Indonesia sedang dalam proses membangun rumah sakit Indonesia di Kota Hebron, Palestina.
Pertemuan antara Presiden Jokowi dan Shtayyeh di Istana Kepresidenan Bogor juga membahas mengenai pentingnya kesatuan dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Presiden Jokowi menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mendukung perjuangan Palestina mewujudkan kemerdekaan.