Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Said Aqiel Siradj (SAS) Institute Sadullah Affandy mengatakan bahwa Hari Santri merupakan sebuah pengakuan negara kepada kaum santri atas kiprah dan jasa mereka terhadap Tanah Air.
Sejak ditetapkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo melalui Keppres Nomor 22 Tahun 2015, setiap tahun kaum santri selalu merayakan Hari Santri sebagai hari istimewa, sebuah pengakuan negara kepada kaum santri atas kiprah dan jasa mereka terhadap Tanah Air, kata Sadullah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Santri, tutur ia melanjutkan, merupakan lulusan pesantren, sebuah institusi pendidikan pertama dalam komunitas Islam Nusantara dan diyakini sebagai institusi pendidikan keislaman hasil kreasi para ulama Nusantara.
Tidak mengherankan jika pesantren mampu eksis menjadi kawah candra dimuka bagi kaum intelektual Islam selama berabad-abad, bertahan menghadapi beragam gelombang perubahan zaman, ucapnya.
Bahkan, pesantren tidak jarang menjadi aktor penggerak bagi perubahan itu sendiri, baik di masa kolonial, hingga reformasi dewasa ini.
Sadullah berpandangan bahwa tantangan kaum santri saat ini tidaklah sama dengan era sebelumnya. Kesenjangan politik nyaris tidak lagi terjadi di era keterbukaan ini.
Setiap orang bebas untuk menyampaikan aspirasi politik dan pendapatnya masing-masing selama tidak mengganggu ketertiban umum atau bertentangan dengan peraturan yang ada.
Meski demikian, kesenjangan ekonomi dan kerentanan sosial masih kita saksikan bersama, tuturnya.
Dengan demikian, pada Hari Santri yang ke-8 ini, sangatlah tepat kiranya jika kaum santri dan pesantren memusatkan pandangan pada kebangkitan ekonomi santri, kata Sadullah.
Secara politik, kaum santri telah memiliki panggung yang cukup terbuka untuk pentas, meski tentu belum sebanding dengan jasanya selama berabad-abad dalam membangun peradaban bangsa. Secara pemikiran, santri juga telah banyak memiliki profesor apalagi doktor dalam berbagai bidang, baik lulusan dalam negeri maupun luar negeri.
Namun, kalangan santri-pesantren, secara ekonomi dewasa ini, masih menjadi penghuni kelas menengah ke bawah. Inilah pekerjaan besar kaum santri ke depan. Sebuah tugas yang tidak lebih ringan dari perjuangan kaum santri dalam mengusir penjajah dan merebut kemerdekaan Indonesia, kata Sadullah.
Berita Terkait
Kirab 1500 Santri meriahkan Hari Santri Nasional di Bangka Barat
22 Oktober 2024 23:22
Pj Bupati Bangka: Hari Santri momentum tingkatkan kecintaan tanah air
22 Oktober 2024 20:09
Jejak "Markas" Ulama-Santri dalam Pertempuran 10 November 1945
3 November 2023 10:31
Hari Santri Nasional dan peran santri di tahun politik
22 Oktober 2023 17:51
Bupati Belitung: Ponpes kawah candradimuka cetak generasi akhlak mulia
22 Oktober 2023 13:34
Jokowi minta semangat hari santri dipegang teguh pada konteks kekinian
22 Oktober 2023 11:19
Jokowi restui dan doakan Gibran direkomendasikan sebagai cawapres
22 Oktober 2023 09:33
PBNU sebut sejuta santri diperkirakan ikuti apel Hari Santri 2023
16 Oktober 2023 18:09