Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan dua warga Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat meninggal dunia pascagempa M5,6 mengguncang wilayah tersebut, Senin.
"Dua warga meninggal dunia dan sejumlah rumah rusak pascakejadian tersebut," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta.
Abdul mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur melaporkan, selain adanya korban meninggal dunia, empat warganya mengalami luka-luka.
Tim Reaksi Cepat BPBD setempat masih melakukan pendataan di wilayah. Data sementara per pukul 14.11 WIB, rumah rusak berat sebanyak tujuh unit.
Di samping bangunan rumah, Pusdalops mendapatkan laporan pondok pesantren rusak berat satu unit dan RSUD Cianjur rusak sedang satu unit. Kerusakan fasilitas publik yang masih diidentifikasi tingkat kerusakan, antara lain gedung pemerintah dua unit, fasilitas Pendidikan tiga, tempat ibadah satu.
Baca juga: Rumah dan bangunan di Cianjur rusak akibat gempa
Baca juga: Terjadi sembilan kali gempa susulan di Cianjur
"Warga di Cianjur merasakan guncangan cukup kuat selama 10 – 15 detik. Selain wilayah Cianjur, BPBD Kabupaten Bogor melaporkan dua rumah warga rusak, guncangan gempa di wilayah ini dirasakan sedang 5 – 7 detik," ujar Abdul.
Gempa bumi dengan magnitudo (M)5,6 berpusat di darat 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Fenomena ini terjadi pada Senin (21/11), pukul 13.21 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau modified Mercalli intensity, wilayah Cianjur V-VI MMI, Garut dan Sukabumi IV – V MMI, Cimahi, Lembang, Kota Bandung Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah III MMI, Rancaekek, Tangerang Selatan, DKI Jakarta dan Depok II – III MMI.
Berdasarkan kajian inaRISK, sebanyak 32 kecamatan di Kabupaten Cianjur memiliki potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bahaya gempa bumi. Warga di wilayah terdampak gempa dapat melakukan pengecekan struktur bangunan apabila ingin memasuki rumahnya kembali.
Pastikan tidak ada kerusakan struktur seperti kerusakan tiang rumah, kuda-kuda atap, dan kerusakan struktur lainnya. Di samping itu, tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dengan terus mengikuti pemutakhiran data dari instansi berwenang, ujarnya.
Baca juga: Dosen dan Mahasiswa UI berhamburan keluar ruangan akibat gempa
Baca juga: Getaran akibat gempa Cianjur dirasakan di beberapa daerah
Berita Terkait
Gempa dangkal guncang Cianjur, warga trauma dan berhamburan keluar
13 Desember 2023 13:29
BMKG catat dua kali gempa terjadi di Cianjur dalam satu hari
11 Juni 2023 18:24
Belasan rumah di Cianjur rusak akibat gempa magnitudo 3,5
11 Juni 2023 17:43
Kasad salurkan 3.000 paket bansos untuk warga terdampak gempa Cianjur
20 Februari 2023 10:03
Berbagi Kebahagiaan dengan Anak-anak Penyintas Gempa Cianjur, Pegawai PLN Mengajar di Sekolah Darurat
28 Januari 2023 10:12
Dukung Anak-Anak Cianjur Kembali Ke Sekolah Pascagempa, PLN Berikan Perlengkapan Belajar
7 Januari 2023 13:19
Selain gempa Cianjur, ERG PT Timah Tbk telah belasan tahun berjibaku bantu korban bencana di Indonesia
3 Januari 2023 17:06
KPK terima laporan dugaan penyelewengan bantuan gempa Cianjur
26 Desember 2022 19:21
Warga Cianjur berhamburan keluar rumah karena gempa dangkal
21 Desember 2022 18:27
Korban meninggal akibat gempa Cianjur menjadi 635 orang
20 Desember 2022 15:57
IA ITB bangun 50 rumah tahan gempa di Cianjur
17 Desember 2022 17:55
Pemkab Bangka Tengah salurkan bantuan Rp410 juta untuk korban gempa Cianjur
14 Desember 2022 21:15