Jakarta (Antara Babel) - Serangan teror bom mengguncang Jakarta pada Kamis sekitar pukul 10.40 WIB di kawasan Jl Thamrin, Jakarta Pusat, mengakibatkan tujuh orang tewas.
Korban tewas adalah lima pelaku serangan dan dua warga sipil.
Bom meledak di pos polisi dan salah satu kafe di komplek pusat perbelanjaan Sarinah.
Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan mengatakan peristiwa ini diawali bom yang diledakkan di kafe, lalu ada satu kelompok lagi yang menyerang pos polisi di pusat perbelanjaan Sarinah dengan melakukan bom bunuh diri.
Usai ledakan bom di dua tempat, puluhan polisi yang datang ke lokasi kejadian terlibat kontak tembak dengan para pelaku. Polisi sempat menyisir sejumlah gedung di dekat lokasi ledakan bom untuk mencari para pelaku lain.
Tiga pelaku pun tewas dalam kontak tembak polisi.
Selain itu setidaknya 24 orang mengalami luka-luka dan menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Jakarta antara lain Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), RS Abdi Waluyo, RS Tarakan dan RS Husada.
Para korban mengalami luka akibat terkena serangan tembakan para pelaku teror yang melepaskan tembakan ke arah warga yang berada di sekitar lokasi kejadian. Korban pun berjatuhan termasuk dua warga sipil tewas.
Korban luka termasuk lima polisi yang terkena serpihan ledakan maupun terkena tembakan para pelaku.
Sedangkan, seluruh korban tewas dibawa ke Rumah Sakit Pusat Polri di Kramat Jati untuk menjalani proses identifikasi dan visum.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol M Iqbal mengatakan, lima pelaku teror tewas akibat peledakan bom dan kontak tembak di Jalan Thamrin.
"Lima pelaku meninggal dunia. Dua tewas karena bom bunuh diri. Tiga lainnya kami lumpuhkan dan akhirnya tewas," kata M Iqbal.
Dari 24 orang korban itu termasuk lima anggota kepolisian yang mengalami luka-luka.
"Korban meninggal dunia ada tujuh orang," katanya menegaskan.
M Iqbal mengatakan, polisi belum bisa memastikan jenis bom yang dipakai para pelaku, sedangkan senjata api yang dipakai diduga berasal dari senjata api rakitan.
Setelah mencekam beberapa jam di lokasi kejadian, akses Jl Thamrin kembali dibuka untuk umum sekitar pukul 15.45 WIB. Sedangkan pos polisi dan kafe yang menjadi lokasi ledakan bom masih dipasangi garis polisi.
Serangan teror itu memaksa Presiden Joko Widodo mempersingkat kunjungan kerja ke Majalengka dan Cirebon hari ini. Presiden yang berangkat naik kereta api harus pulang dengan naik helikopter agar lebih cepat sampai ke Jakarta.
Begitu turun dari helikopter, Jokowi langsung mendatangani lokasi ledakan kendati hanya beberapa menit sebab akan segera memimpin rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta untuk membahas serangan teror tersebut.
Pada Kamis ini, Presiden melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Majalengka dan Cirebon, Jawa Barat.
Presiden bersama rombongan berangkat ke Kabupaten Cirebon dan Majalengka dengan menggunakan kereta api khusus dari Stasiun Gambir Jakarta pada pukul 04.00 WIB.
Presiden dalam kunjungan kerja itu akan meninjau lokasi pembangunan Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, melakukan silaturahim dengan Pimpinan Pondok Pesantren Al Mizan, meninjau rumah kerang di Jalan Ki Ageng Tapa, pabrik kerajinan rotan di Desa Tegal Wangi, dan Pasar Batik Trusmi.
Dalam kunjungan itu, Presiden juga akan melakukan pencanangan Kampung Keluarga Berencana di TPI Mina Waluya Bondet di Kecamatan Gunung Jati dan silaturahim dengan Pimpinan Pesantren Buntet.
Di sela-sela kunjungan ke Cirebon, Jokowi mengecam serangan teror di Jl Thamrin Sarinah dan memerintahkan aparat keamanan segera mencari pelaku dan melumpuhkan jaringannya.
"Saya telah perintahkan Kapolri (Jenderal Polisi Badrodin Haiti), Menkopolhukam (Luhut Pandjaitan) untuk mengejar, menangkap, baik yang (terlibat-red) di peristiwa maupun di jaringan-jaringannya," kata Presiden dalam keterangan pers, di Cirebon, Kamis.
Presiden menegaskan pemerintah dan Indonesia tidak boleh kalah oleh teror.
"Negara, bangsa dan rakyat, kita tak boleh kalah, tidak boleh takut oleh aksi teror seperti ini. Saya berharap masyarakat tenang," kata Presiden menegaskan.
Aman
Setelah lokasi serangan teror berhasil dikuasai, aparat kepolisian menyatakan situasi Jakarta aman dan tidak ada serangan teror lain selain di Jl Thamrin.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol M Iqbal meminta warga Jakarta untuk tidak panik dengan adanya pesan berantai yang menyatakan teror bom terjadi di beberapa tempat di Jakarta sebab tidak ada serangan teror selain di Jl Thamrin yang berhasil diatasi polisi dalam waktu singkat.
"Karena itu, kami sampaikan bahwa kondisi Jakarta secara umum aman. Memang polisi masih melakukan penyisiran dan penyelidikan di lokasi, tetapi setelah selesai lalu lintas akan kembali dibuka dan rutinitas akan berjalan seperti biasa," katanya.
Sementara Wakapolri Komjen Budi Gunawan mengatakan, saat ini kawasan Thamrin, Jakarta sudah aman. "Intinya keadaan sudah bisa kami kuasai dan amankan. Semua sudah steril. Saya harap tidak ada yang perlu dikuatirkan lagi," kata Budi.
Untuk menjaga situasi tetap aman dan mengantisipasi serangan teror susulan, Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian memerintahkan jajarannya dalam kondisi siaga I terkait ledakan Bom di Jakarta Pusat.
Siaga I berarti semua personel tidak boleh mengambil cuti atau libur dan tetap berada di wilayah tugasnya masing-masing.
Siaga satu itu tertera pada surat telegram dengan nomor: STR/75/ I /2016 tertanggal 14 Januari 2016 ditandatangani Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian.
Disebutkan bahwa terhitung mulai Kamis 14 Januari 2016 pukul 11.00 WIB, seluruh jajaran Polda Metro Jaya dinyatakan dalam status Siaga I sampai ada ketentuan lebih lanjut.