Jakarta (Antara Babel) - Bendahara Umum Partai Golkar Munas Bali, Bambang Soesatyo menilai pernyataan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie yang menginginkan dilaksanakannya Musyawarah Nasional Luar Biasa sebelum bulan Ramadhan tahun 2016, merupakan sebuah perintah.
"Pernyataan ARB sebagai Ketum Golkar soal jadwal Munas-LB sebelum bulan puasa tahun ini, bukan sebuah signal namun perintah," katanya di Jakarta, Minggu.
Karena itu tidak perlu lagi ada pernyataan mundur karena sesuai mekanisme di Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Golkar, ARB dipilih dan ditetapkan sebagai ketum dalam sebuah munas.
Menurut dia, apabila ARB ingin mengakhiri jabatannya sebagai ketum maka harus melalui munas/munaslub karena itu diatur dalam konstitusi partainya.
"Demikian juga jika beliau ingin mengakhirinya harus melalui munas/munaslub," ujarnya.
Dia mengaku terkejut dengan keputusan ARB yang disampaikan dalam sambutan Rapat Pimpinan Nasional pada Sabtu (23/1) malam.
Hal itu menurut dia, karena sangat meyakini bahwa pihaknya adalah yang benar dan menang secara hukum.
"Namun apa boleh buat, pahit memang. Dan kita semua memendam luka yang sangat dalam tapi itu realitas politik," katanya.
Menurut dia, baru kali ini, dalam sejarah panjang Golkar harus tunduk dan bertekut lutut pada kekejaman kekuasaan yang tidak menghendaki ARB sebagai ketua umum dengan memakai senjata SK pengesahan yg terus digantung.
Namun dia menilai ARB berjiwa besar dan negarawan karena tidak menyalahkan gelapnya malam tapi menyalahkan lilin agar menerangi malam dengan perintah pelaksanaan munas sebelum ramadhan atau sebelum memasuki tahapan pendaftaran pilkada serentak 2017 yang jatuh Juli 2016.
"Hal itu agar Golkar bisa menyiapkan diri dengan baik dalam derap langkah yang satu tanpa dualisme kepengurusan seperti pilkada serentak sebelumnya," katanya.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie menyatakan keinginannya agar penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar dilaksanakan tahun ini.
"Rapimnas harus segera bersikap atas penyelenggaraan Munaslub. Kalau memang mau Munaslub saya sarankan sebelum bulan puasa tahun ini," kata Aburizal dalam pidato politiknya di acara Rapimnas Golkar di Jakarta, Sabtu (23/1) malam.
ARB mengatakan jika Munaslub dilakukan sebelum bulan Puasa yang diperkirakan jatuh pada Juli 2016, maka Golkar memiliki cukup waktu dalam melakukan konsolidasi untuk bertarung dalam pilkada 2017.