Muntok (Antara Babel) - Desa Buyankelumbi, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, mewakili Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam lomba kesehatan kategori Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tingkat nasional.
"Kami berharap bisa meraih prestasi tertinggi sehingga bisa memberikan motivasi bagi desa-desa lain dalam meningkatkan derajat kesehatannya," kata Kepala Bidang Pembinaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka Barat Achmad Nursyandi di Muntok, Rabu.
Ia menerangkan, Desa Buyankelumbi berhak mewakili Povinsi Babel dalam ajang bergengsi tingkat nasional setelah pada 2015 meraih hasil terbaik di tingkat provinsi, mengalahkan para pesaing perwakilan dari enam kabupaten/kota lainnya.
"Suasana dan kebiasaan warga Desa Buyankelumbi dalam tiga tahun terakhir memang cukup terlihat pebedaannya dalam berperilaku hidup bersih dan sehat," kata dia.
Ia mengatakan, sebagian besar dari 10 indikator keberhasilan PHBS hampir seluruhnya bisa dilaksanakan warga di desa tersebut, bahkan ada beberapa indikator yang sudah berjalan 100 persen.
Ia menerangkan, dari 10 indikator tersebut, yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, memberikan ASI eksklusif dan menimbang bayi dan balita rutin setiap bulan.
"Dalam tiga tahun terakhir sudah tidak lagi ditemukan ibu melahirkan dibantu dukun bayi, seluruhnya sudah dibantu tenaga kesehatan. Hal ini berbeda jauh kondisinya sebelum tenaga kesehatan masuk ke desa itu," kata dia.
Indikasi lainnya, kata dia, kebiasaan cuci tangan menggunakan sabun, penggunaan air bersih dalam aktivitas sehari-hari, ketersediaan dan penggunaan jamban sehat, pemberantasan jentik nyamuk minimal seminggu sekali juga sudah menjadi kebiasaan seluruh warga desa tersebut.
"Selain itu, menanam tanaman sayur dan buah di setiap rumah untuk dikonsumsi juga sudah terlaksana dengan baik di desa tersebut," kata dia.
Dalam bidang olah raga, kata dia, seluruh warga di desa tersebut juga berhasil mengubah perilaku menjadi aktif berolah raga atau minimal melakukan aktivitas fisik setiap hari.
"Ada satu lagi indikator yang selama ini cukup sulit dilaksanakan, namun berkat peningkatan pemahaman dan kesadaran yang baik seluruh warga akhirnya bisa terlaksana yaitu tidak ada lagi yang merokok di dalam rumah," kata dia.
Ia berharap, prestasi yang sudah diraih warga desa tersebut menular ke warga desa dii sekitarnya sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di daerah itu.
