Bangka (ANTARA) - Setelah berhasil mengoperasikan kabel bawah laut, line ketiga (sirkit III) jaringan interkoneksi Sumatera – Bangka pada awal Desember 2022 lalu, hari ini PT PLN (Persero) Kantor Pusat, PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Bangka Belitung dan PT PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sumatera Bagian Selatan, mengecek langsung _landing point_ kabel laut di Muntok, Bangka Barat.
Interkoneksi bertegangan 150 kiloVolt (kV) ini, dipastikan akan semakin memperkuat keandalan pasokan listrik di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto, mengungkapkan rasa terima kasih kepada PLN UIW Babel dan PLN UIPSBS yang telah menjalankan pengoperasian kabel listrik bawah laut terpanjang di Indonesia ini dengan baik dan lancar.
Interkoneksi ini diharapkan tak hanya mampu meningkatkan keandalan listrik, tetapi juga menurunkan biaya pokok penyediaan (BPP) ketenagalistrikan dan lebihnya difungsikan untuk mendorong perekonomian masyarakat khususnya Pulau Bangka.
“Kabel bawah laut terpanjang di Indonesia dengan panjang 36 kilometer ini akan membawa dampak yang baik bagi pertumbuhan ekonomi di Bangka. Interkoneksi ini diharapkan tak hanya mampu meningkatkan keandalan listrik tetapi juga dapat mengurangi pembangkit berbahan bakar minyak dan berpeluang menambah potensi pelanggan yang ada," ungkap Wiluyo.
Wiluyo juga menjelaskan, selain sebelumnya PLN mengoperasikan kabel bawah laut line ketiga, sekarang dengan pemberian tegangan line kedua interkoneksi kabel bawah laut 150 kV Sumatra - Bangka ini akan memberikan tambahan daya sebesar 200 Megawatt (MW) ke arah Bangka dan akan dinaikkan terus secara bertahap.
"Saat ini kita mengoperasikan transfer kabel sebesar 82 Megawatt (MW) dan akan dinaikan terus seiring penambahan pelanggan di pulau Bangka," kata Wiluyo.
General Manager PLN UIP SBS Muhammad Dahlan Djamaluddin menjelaskan, pengoperasian sistem interkoneksi ini juga sejalan dengan komitmen PLN dalam mengurangi emisi karbon.
“Dengan sistem interkoneksi ini, PLN semakin mantap untuk menonaktifkan secara bertahap Pembangkit Listrik berbahan bakar minyak yang ada di Bangka, agar dapat sesegera mungkin memenuhi target _nett zero emission_,” ujar Dahlan.
Sementara itu, General Manager PLN UIW Babel Ajrun Karim menjelaskan, upaya yang dilakukan PLN saat ini sebagai wujud mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Ini merupakan wujud dan komitmen PLN, masyarakat Bangka tidak perlu lagi risau kekurangan pasokan listrik, karena dengan adanya _backup_ yang semakin andal dari sistem kelistrikan Sumatera," kata Ajrun.