Angka Kemiskinan di Bangka Barat turun 0,29 persen

Mentok, Babel (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat angka kemiskinan di kabupaten setempat pada 2022 mengalami penurunan 0,29 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dari 2,46 menjadi 2,17 persen.

"Bangka Barat merupakan kabupaten dengan jumlah dan persentase penduduk miskin paling sedikit di Provinsi Bangka Belitung," kata Kepala BPS Kabupaten Bangka Barat Baiq Kurniawati di Mentok, Sabtu.

Ia menambahkan, untuk garis kemiskinan di Bangka Barat sebesar Rp635.861 per kapita per bulan, sedangkan untuk Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan tahun 2022 mengalami sedikit kenaikan dibandingkan dengan tahun 2021.

"Semakin tinggi nilai indeks, maka semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari kemiskinan dan semakin tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin," ujarnya.

Sementara angka pengangguran terbuka di Kabupaten Bangka Barat sebesar 4,86 persen, atau mengalami kenaikan sebesar 1,03 poin dibandingkan dengan tahun 2021.

Ia menjelaskan, pertambahan penduduk sekaligus peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Bangka Barat belum bisa diimbangi dengan penyerapan tenaga kerja.

Untuk IPM Bangka Barat tahun 2022 sudah masuk kategori IPM tinggi yaitu 70,12. Pada tahun 2021 IPM Bangka Barat masih di kategori IPM sedang yaitu 69,60.

Bupati Bangka Barat Sukirman mengatakan telah menerima data strategis kesejahteraan rakyat Kabupaten Bangka Barat Tahun 2022 yang disampaikan BPS kabupaten setempat, antara lain berisi data angka kemiskinan, keadaan ketenagakerjaan dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Menurut dia, data yang disampaikan BPS tersebut merupakan salah satu bukti program-program yang dijalankan Pemkab bangka Barat selama ini sudah cukup berhasil, terutama dalam upaya mengurangi angka kemiskinan.

"Pemkab akan melakukan pemetaan kemiskinan agar program penanggulangan kemiskinan yang dijalankan tepat sasaran, semua bantuan harus tersalurkan kepada masyarakat yang paling berhak mendapatkan," katanya.