Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memberikan bantuan makanan tambahan kepada 389 ibu hamil untuk mencegah kemungkinan terjadinya kekerdilan pada bayi yang dilahirkan.
"Pemberian bantuan makanan tambahan ini kami lakukan selama 90 hari kepada ibu hamil yang mengalami Kurang Energi Kronik (KEK)," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat Nurmala Anggraini di Mentok, Kamis.
Sebanyak 389 ibu hamil yang mendapatkan bantuan makanan tambahan itu berasal dari seluruh kecamatan yang penyalurannya dilakukan rutin oleh para petugas Puskesmas di wilayah kerja masing-masing
Sebanyak 389 orang tersebut bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Mentok sebanyak 34 orang, Simpangteritip 92, Kundi 17, Kelapa 68, Jebus 45, Puput 31, Sekarbiru 23 dan Puskesmas Tempilang 79 orang.
Para ibu hamil penerima bantuan itu sebelumnya dilakukan identifikasi dengan cara mengukur lingkar lengan atas dan sudah dinyatakan berisiko karena ukuran kurang dari 23,5 centimeter.
"Ibu hamil yang mengalami KEK berisiko untuk melahirkan bayi berat lahir rendah sehingga perlu mendapatkan tambahan makanan untuk mencukupi kebutuhan gizi," ujarnya.
Menurut dia, KEK sering terjadi pada ibu hamil akibat kekurangan energi dalam jangka waktu yang lama, selain bisa menjadi penyebab terjadinya kelahiran bayi kekurangan gizi, dampak kondisi ini juga bisa meningkatkan risiko kematian ibu, bayi lahir dengan berat badan rendah dan mengalami kekerdilan.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan sebanyak 48,9 persen ibu hamil mengalami anemia dan sebanyak 17,3 persen ibu hamil mengalami KEK.
Intervensi gizi spesifik dibutuhkan pada wanita hamil, berupa pemberian makanan tambahan untuk mengatasi kekurangan energi dan protein kronis, mengatasi kekurangan zat besi dan asam folat, mengatasi kekurangan yodium, menanggulangi cacingan, dan melindungi wanita hamil dari serangan malaria.
Pada kondisi hamil, para ibu juga perlu mendapatkan tablet tambah darah untuk mendukung metabolisme tubuh dan pertumbuhan janin, demikian Nurmala Anggraini.
