Sungailiat (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengoptimalkan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil kekurangan energi kronik (KEK) dan balita kurang gizi guna mencegah stunting.
Pimpinan Sub Koordinator Gizi Dinkes Kabupaten Bangka Desi Yanti dalam keterangan di Sungailiat, Jumat, mengatakan PMT diberikan jika ditemukan kasus di suatu desa oleh kader pembangunan manusia (KPM) di desa.
Dia mengatakan PMT dari hewani berupa susu UHT dan telur untuk anak stunting di desa lokus stunting setiap hari selama setahun. Program layanan PMT dimulai sejak tanggal 10 Oktober 2022 kepada 74 anak stunting di delapan desa lokus, yakni Desa Kotakapur, Penagan, Neknang, Mendo, Cengkong Abang, Riding Panjang, Gunung Muda, dan Air Duren.
"Untuk mengetahui perkembangan status gizi bagi ibu hamil dan balita yang memperoleh layanan PMT akan di pantau oleh petugas gizi dari puskesmas," kata dia.
Selain dari pihak Dinkes, katanya, PMT juga diberikan pemerintah desa bersumber dari Dana Desa berupa susu, biskuit untuk ibu hamil dan balita.
Penanganan dan pencegahan kasus gizi buruk tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan harus dilakukan kolektif semua pihak seperti dari masyarakat, swasta, dan lembaga yang lain.
Berdasarkan data Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat secara elektronik (ePPGBM) sampai akhir Agustus 2022, kasus stunting di Kabupaten Bangka sebanyak 329 balita.
Komitmen kerja sama yang kuat antarlintas sektor sebagai langkah strategis dalam penanganan dan pencegahan stunting di Kabupaten Bangka.