"Terjadi peningkatan produksi sebanyak 6,88 juta benih ikan budi daya pada 2022," kata Kepala Bidang Perikanan Kabupaten Bangka Tengah, Chazwir di Koba, Kamis.
Ia menjelaskan, produksi benih ikan budi daya sebanyak 17,14 juta ekor itu berasal dari Balai Benih Ikan (BBI), dari Unit Pembenihan Rakyat (UPR) dan Hatchery Skala Rumah Tangga (HSRT).
"Tahun itu memang terjadi peningkatan jumlah produksi benih ikan budi daya cukup besar, sebagai bukti UPR binaan pemerintah sudah mampu melakukan pemijahan serta pembudidayaan benih dengan baik," katanya.
Ia juga mengatakan, meningkatnya produksi benih ikan budi daya tidak lepas dari peran penyuluh perikanan yang selalu mendampingi para pembudidaya terkait cara pembudidayaan yang baik dan benar.
"Tentu saja kita berharap meningkatnya produksi benih, berbanding lurus dengan produksi ikan budi daya," katanya.
Berdasarkan catatan Dinas Perikanan Bangka Tengah produksi benih ikan budi daya itu tersebar di seluruh atau enam kecamatan.
Enam kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Koba tercatat sebanyak 1,41 juta ekor, Kecamatan Lubuk Besar sebanyak 112.000.
Kemudian Kecamatan Pangkalanbaru sebanyak 6,24 juta ekor, Kecamatan Namang sebanyak 382.000 ekor, Kecamatan Sungaiselan sebanyak 278.000 ekor, Kecamatan Simpangkatis sebanyak 8,71 juta ekor.
Dinas Perikanan Bangka Tengah juga sudah membangun satu unit pos kesehatan ikan terpadu (posikandu), untuk melayani pemeriksaan kesehatan ikan dan kualitas air.
Terdapat tujuh bentuk pelayanan di posikandu yaitu pembinaan dan pemantauan hama penyakit ikan dan lingkungan, pemeriksaan kualitas perairan budidaya (insitu dan laboratorium), pemeriksaan dan atau diagnosa penyakit ikan (klinis dan laboratoris), pemeriksaan residu parameter tertentu, konsultasi kesehatan ikan dan lingkungan, vaksinasi ikan, penyediaan obat ikan terdaftar.
"Saat ini kami sedang menyiapkan standar operasional prosedur (SOP) terhadap tujuh pelayanan di posikandu," katanya.