Jakarta (ANTARA) - Ilmuwan atom mengatur ulang "Jam Kiamat" pada Selasa (24/1), menggerakkan jarumnya menjadi 90 detik hingga tengah malam--lebih dekat dari sebelumnya dengan mengaitkan ancaman pemusnahan.
Jarum jam digerakkan lebih dekat atau lebih jauh dari tengah malam berdasarkan analisis para ilmuwan tentang ancaman terhadap dunia yang mengemuka pada waktu tertentu.
Sebagaimana dilansir dari Reuters, Jam Kiamat adalah penunjuk waktu simbolis yang menunjukkan seberapa dekat dunia akan berakhir. Tengah malam menandai titik teoritis pemusnahan.
Ancaman apokaliptik dapat muncul dari ketegangan politik, senjata, teknologi, perubahan iklim, atau penyakit pandemi.
Bagaimana pengaturan jamnya?
Sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Chicago bernama Buletin Ilmuwan Atom memperbarui waktu setiap tahun berdasarkan informasi mengenai risiko bencana bagi planet dan umat manusia.
Dewan ilmuwan dan pakar lainnya dalam teknologi nuklir dan ilmu iklim, termasuk 13 Pemenang Nobel, mendiskusikan peristiwa dunia dan menentukan di mana harus meletakkan jarum jam setiap tahun.
Jam Kiamat dibuat pada 1947 oleh sekelompok ilmuwan atom, termasuk Albert Einstein, yang telah bekerja di Proyek Manhattan untuk mengembangkan senjata nuklir pertama di dunia selama Perang Dunia Kedua.
Pukul berapa sekarang?
Pada 90 detik hingga tengah malam, Jam Kiamat sekarang menjadi yang paling dekat dengan tengah malam. Ini adalah pertama kalinya bergerak sejak ditetapkan pada 100 detik hingga tengah malam pada tahun 2020.
Pengaturannya mencerminkan dunia di mana invasi Rusia ke Ukraina telah menghidupkan kembali ketakutan akan perang nuklir. Perang sebagian besar, tetapi tidak secara eksklusif menjadi alasan kekuatan bergerak maju, kata para ilmuwan.
Lebih dari 75 tahun yang lalu, jam mulai berdetak pada tujuh menit menjelang tengah malam.
Pada 17 menit hingga tengah malam, waktu menunjukkan hari kiamat pada tahun 1991, ketika Perang Dingin berakhir dan Amerika Serikat dan Uni Soviet menandatangani Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis yang secara substansial mengurangi persenjataan nuklir kedua negara.
Berita Terkait
Linkin Park bakal sambangi Jakarta pada Februari 2025
15 November 2024 11:03
Makanan manis punya daya tarik tinggi bagi anak
15 November 2024 09:42
Lyodra dan Disney berkolaborasi untuk soundtrack film "Moana 2"
14 November 2024 18:14
My Chemical Romance akan kembali dengan tur The Black Parade
13 November 2024 15:50
Obat penurun berat badan bisa bantu kurangi risiko serangan jantung
13 November 2024 14:01
Studi baru tunjukkan kaitan konstipasi dengan risiko penyakit jantung
13 November 2024 12:42
Delapan tips agar masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terbaik
13 November 2024 11:29