Muntok (Antara Babel) - Warga Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, bergotong royong membangun jembatan darurat di Desa Sangku, yang sempat terputus akibat banjir beberapa hari lalu.
"Banjir yang terjadi beberapa waktu lalu mengakibatkan jembatan dan jalan rusak, bahkan ada beberapa yang terputus, termasuk jembatan yang berada di ruas jalan menuju Dusun Airtempeng, Kecamatan Tempilang," ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Bangka Barat Fachriansyah di Muntok, Senin.
Ia mengatakan pembangunan jembatan darurat berbahan papan dan balok kayu yang dikerjakan secara gotong royong di lokasi itu, cukup membantu masyarakat karena sudah bisa dilewati sepeda motor dan kendaraan roda empat.
"Kami berharap jembatan di lokasi tersebut bisa segera dibangun permanen agar transportasi yang menghubungkan dua desa antarkabupaten tersebut kembali normal," kata dia.
Camat Tempilang Isa Asadi mengatakan gotong royong yang dilaksanakan di lokasi itu melibatkan warga bersama personel kepolisian dan TNI.
"Jembatan yang terletak di Airtempeng tersebut adalah jalur vital yang menghubungkan antara Desa Sangku, Tempilang dengan Desa Puding, Kabupaten Bangka" ujarnya.
Dia mengatakan sebenarnya ada jalan alternatif yang bisa dilewati warga, yaitu jalan yang menyusuri pantai.
Namun, jaraknya lebih jauh sekitar lima kilometer dibandingkan dengan jalan utama tersebut.
"Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh warga dan seluruh pihak yang sudah bersama-sama terlibat dalam pembangunan jembatan darurat tersebut," kata dia.
Ia mengatakan kondisi jembatan rusak tersebut sudah dilaporkan ke Pemprov Babel karena jembatan itu merupakan aset pemprov. Pihaknya berharap jembatan segera diperbaiki secara permanen agar transportasi kembali normal.
Dia mengatakan di wilayah Kecamatan Tempilang terdapat beberapa ruas jalan dan jembatan yang terputus akibat banjir yang terjadi beberapa hari lalu.
"Kami sudah melakukan peninjauan ke lokasi, data juga sudah kami serahkan ke pemkab setempat," kata dia.