Mentok, Babel (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berupaya memperkuat edukasi kepada remaja guna mencegah terjadinya pernikahan dini atau usia di bawah 19 tahun.
"Selain mencegah kemungkinan perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga, pernikahan usia dini juga cenderung mengakibatkan kekerdilan pada bayi yang dilahirkan, karena pada usia tersebut pemahaman dalam menjaga kehamilan dan pola asuh bayi masih kurang," kata Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kanwil Kemenag Kabupaten Bangka Barat Syafrian Isbihani di Mentok, Jumat.
Dalam kegiatan yang bertujuan memberikan edukasi kepada kelompok usia remaja ini, Kanwil Kemenag Kabupaten Bangka Barat menyasar pelajar di sekolah menengah tingkat atas (SLTA) dan Madrasah Aliyah (MA).
"Untuk tahun kemarin kita laksanakan di enam sekolah, baik SMA maupun MA dengan melibatkan 300 siswa, sedangkan tahun ini rencananya di empat sekolah," katanya.
Bimbingan tersebut diikuti siswa putra dan putri sekolah bersangkutan. Pihaknya juga menggandeng narasumber berkompeten untuk menguatkan pemahaman akan pentingnya mencegah terjadinya pernikahan dini, antara lain dari Dinas Kesehatan, Kantor Urusan Agama, Dinas Pendidikan, Dinas Catatan Sipil, BKKBN, dan Kemenag setempat.
Sosialisasi dan penyuluhan kepada para siswa SMA sederajat ini penting dilakukan agar mereka semakin paham akan pentingnya menjaga diri, sehingga tidak terseret pada perilaku seks bebas, hamil di luar nikah dan pernikahan di usia yang belum matang.
Ia mengatakan berdasarkan hasil survei beberapa pihak, pernikahan dini lebih rentan terjadi perceraian dan bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya gizi buruk pada bayi dan kekerdilan.
"Kami ikut membantu mencegah kasus ini agar tidak bertambah dan kita akan terus mendorong agar generasi muda memiliki wawasan lebih luas, sehingga mampu mengembangkan potensi yang ada dalam diri masing-masing," katanya.
Kepada para orang tua diharapkan selalu memberikan perhatian kepada anak dan keleluasaan dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan mengamalkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.
Selain kegiatan edukasi di sekolah, Kanwil Kemenag juga memasang sejumlah papan pengumuman di tempat-tempat strategis dan KUA terkait sosialisasi pencegahan pernikahan dini dan nikah siri.
"Ini merupakan bentuk komitmen kita untuk menjalankan Undang Undang Pernikahan dan kesepakatan bersama Gubernur Babel dalam mencegah nikah dini dan nikah siri," katanya.
Berita Terkait
Kemenkes: Kontrasepsi untuk tunda kehamilan remaja nikah dini
1 Oktober 2024 17:33
Bupati Bangka Tengah: Tumbuhkan daya juang anak cegah pernikahan dini
29 Agustus 2024 23:44
Nikah Massal untuk lindungi hak perempuan dan anak
16 September 2023 17:47
Kemenag Kabupaten Bangka tingkatkan pembinaan nikah dini cegah stunting
12 Oktober 2022 15:05
DPRD Babel ajak warga cegah pernikahan usia dini
12 Desember 2021 12:35
Menteri PPPA: Anak perempuan miskin lebih berisiko nikah dini
6 Agustus 2018 20:01
BKKBN Gelar Talkshow Tekan Nikah Usia Dini
25 Oktober 2017 20:45
BKKBN Optimalkan Koordinasi Tekan Pernikahan Usia Dini
3 Agustus 2016 22:41