Jakarta (ANTARA) - Sebuah unggahan video di Twitter berdurasi dua menit menampilkan potongan video suku Dayak dan juga potongan video Presiden Jokowi muncul pada 2 Februari 2023.
Unggahan yang telah dilihat lebih dari 13 ribu kali tersebut disertai narasi tentang penolakan suku Dayak terhadap Ibu Kota Nusantara.
Lebih dari 260 pengguna lain Twitter menyukai unggahan itu. Sedangkan 167 pengguna lain mengunggah ulang konten itu.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“NEWS
KALIMANTAN TOLAK KEDATANGAN JOKOWI... !! - IKN TERANCAM Gagal... !! SUKU DAYAK NGAMUK !! VIRAL HARI”
Namun, benarkah bahwa Kalimantan menolak kedatangan Presiden Jokowi dan perpindahan ke Ibu Kota Nusantara terancam gagal?
Penjelasan:
Berdasarkan penelusuran ANTARA, video pernyataan suku Dayak pada unggahan di Twitter itu serupa dengan unggahan YouTube Shello News dengan judul ‘Pernyataan Sikap Panglima Tambak Baya Atas Penghinaan Edy Mulyadi Dari PKS Terhadap Orang Kalimantan’.
Dalam pernyataan sikap tersebut, Dewan Adat Dayak (DAD) Kapuas Hulu mengutuk keras ucapan Mulyadi yang beredar di media sosial tentang penghuni Pulau Kalimantan.
Dalam video yang beredar sebelumnya, Mulyadi juga mengatakan pulau Kalimantan merupakan "tempat jin buang anak".
"Kami minta Edy Mulyadi dan kawan-kawannya segera ditangkap dan diproses secara hukum pidana dan hukum adat, karena ucapan dia yang beredar di media sosial telah menghina dan merendahkan martabat masyarakat di Kalimantan," kata Ketua DAD Kapuas Hulu, Antonius L Ain Pamero, dilansir dari ANTARA.
Dengan demikian, video yang menyatakan Kalimantan tolak kedatangan Jokowi dan IKN terancam gagal merupakan keliru.
Klaim: Kalimantan tolak kedatangan Jokowi, IKN terancam gagal
Rating: Hoaks