Sungailiat (ANTARA) - Satuan Gugus Tugas (Satgas) COVID-19 Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan daerah itu nihil COVID-19 setelah tidak ditemukan warga positif COVID-19 dan tidak ada pasien yang dirawat di rumah sakit atau di balai karantina.
"Kabupaten Bangka yang terdiri dari delapan wilayah kecamatan sejak kemarin, Minggu (19/2) aman dari kasus corona atau dinyatakan nihil," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Bangka Boy Yandra di Sungailiat, Senin.
Boy Yandra mengajak seluruh masyarakat di daerah itu mempertahankan wilayah agar tetap aman dari kasus COVID-19 dengan cara mengikuti anjuran pemerintah mendapatkan vaksinasi COVID-19 serta segera ke pusat layanan kesehatan jika mengalami gangguan kesehatan.
"Kondisi yang aman dari kasus corona harus bersama-sama dipertahan agar tidak muncul kembali kasus yang sama," ujarnya.
Selama ditemukan kasus corona di Kabupaten Bangka hampir tiga tahun tercatat total kasus COVID-19 yang tersebar di delapan kecamatan mencapai 12.307 kasus, 11.892 warga sembuh dari infeksi COVID-19 dan 415 orang meninggal dunia.
Di Kecamatan Sungailiat terdata 5.068 warga positif COVID-19, sembuh 4.927 orang dan meninggal dunia 141 orang, Riau Silip sebanyak 629 orang infeksi corona, 592 sembuh dan 37 warga meninggal dunia terpapar COVID-19. Kecamatan Puding Besar sebanyak 346 orang positif COVID-19, 336 sembuh dan 10 orang meninggal dunia terpapar corona.
Mendo Barat terdata 894 orang positif COVID-19, 866 orang sembuh dan 28 meninggal dunia, Kecamatan Merawang 1.108 orang terinfeksi COVID-19, 1.085 sembuh dan 23 meninggal dunia, Kecamatan Pemali terdata 2.336 positif COVID-19, 2.296 orang sembuh serta sebanyak 40 warga meninggal dunia akibat virus corona.
Di Kecamatan Bakam sebanyak 203 orang positif COVID-19, 193 sembuh dan 10 orang meninggal dunia serta di Kecamatan Belinyu sebanyak 1.723 orang positif corona, 1.597 sembuh dan 126 warga meninggal dunia.
"Meskipun kondisi wilayah sudah dinyatakan aman dari kasus COVID-19, tetapi masyarakat harus tetap mewaspadai agar tidak kembali muncul kasus yang sama di tengah masyarakat," jelas dia.