Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggalakkan program sterilisasi kucing secara massal untuk menekan populasi kucing.
"Program ini terus dilaksanakan setiap tahun dan tahun ini terus digalakkan untuk menekan populasi kucing," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bangka Tengah Riyanto di Koba, Kamis.
Ia menjelaskan, sterilisasi kucing ini merupakan tindakan pengangkatan organ reproduksi agar tidak bisa menghasilkan keturunan.
"Sterilisasi kucing bukan hanya bisa mengontrol populasi hewan tersebut, tapi juga baik untuk kesehatannya," katanya.
Sterilisasi kucing ini dilakukan untuk menekan populasi kucing yang dibuang, khususnya kucing-kucing liar.
"Banyak kucing liar di luar sana, ini kita sterilisasi jika populasi kucing sudah tidak dapat tertampung dan tidak terurus,” jelasnya.
Selain itu kata dia sterilisasi juga bisa mengurangi frekuensi kencing sembarangan bagi kucing jantan (menandai wilayah teritori).
Biasanya kucing jantan suka sekali spraying atau menandai wilayah kekuasaannya dengan air kencing.
Bisa juga mengurangi terjadinya infeksi saluran kemih, khususnya yang sering terjadi di kucing jantan.
"Kemudian kalau dari pecinta kucing, keluhannya kucing ini banyak yang kencing sembarangan, kucing ini sudah disterilisasi dan mereka tidak akan kencing sembarangan lagi," ujarnya.
Selain itu, kasus kucing hilang di Bangka Tengah juga banyak dan ini banyak terjadi saat kucing ingin kawin dan mencari pasangannya.
"Jika dalam kondisi demikian, biasanya kucing tidak balik lagi ke rumah pemiliknya atau tuannya," ujarnya
Untuk syarat steril, kata dia, ada beberapa hal yang harus dipenuhi seperti organ testis yang sudah terbentuk, sehat dan lainnya.
"Selama ini yang saya tangani, kucing yang sudah disteril justru lebih bagus perkembangannya dan sehat," katanya.