Pangkal Pinang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin menjamu makan malam Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) dalam rangka menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Kajian Jangka Panjang Tahun 2023 dengan tema "Mengembalikan Komoditas Timah sebagai Mineral Strategis dalam Rangka Mengamankan Penguasaan Aset Mineral".
"Kami sangat menyambut baik kedatangan Gubernur Lemhanas RI Andi Widjajanto bersama rombongan," kata Pj Gubernur Babel Ridwan Djamaluddin di Ruang Mahligai Rumah Dinas Gubernur, Jum'at malam.
Ia mengatakan pada sela-sela jamuan makan itu ikut memperkenalkan adat istiadat dan keberagaman etnis agama yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dapat hidup berdampingan dalam keberagaman.
"Hal ini membuat provinsi kita tetap terjaga dalam suasana kondusif. Itulah yang menjadi modal kami disini, yakni kohesi sosialnya. Seperti tipikal orang pesisir, yang heterogen, inklusif, dan bersifat terbuka," katanya.
Ia menambahkan selama masa kepeminpinannya, sudah banyak progres positif yang telah digapai, mulai dari tingkat kemiskinan yang semakin menurun, tingkat inflasi yang semakin terjaga, hingga segi sosial dan ekonomi yang semakin baik.
"Keberhasilan itu semua berkat kekompakan teman-teman di Pemprov, Pemkab maupun Pemkot, serta stakeholder lainnya, seperti para pelaku usaha yang tidak oportunis, dan masyarakat yang tidak panic buying," katanya.
Menuruy dia yang tak kalah penting Pemprov Babel senantiasa untuk mengembangkan sumber daya manusia yang lebih berdaya saing, sebagai modal pembangunan Bangka Belitung ke depan," katanya.
Sementara itu Gubernur Lemhanas RI Andi Widjajanto dalam sambutannya mengatakan dirinya mendapat arahan dari Presiden RI untuk mengkaji lima hal, yakni konsolidasi demokrasi, transformasi digital, ekonomi hijau, ekonomi biru, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Kemudian dirinya juga menerangkan terkait beberapa program pendidikan di Lemhanas, dimana Provinsi Bangka Belitung belum lama ini mengirimkan 100 orang sebagai peserta yang diberikan materi pelatihan wawasan kebangsaan.
"Dengan mengikuti pendidikan di Lemhanas, selain mendapatkan materi kebangsaan, yang terpenting adalah menambah jejaring di skala nasional hingga internasional," tutupnya.