Koba (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung sejak 2015 hingga Maret 2016 telah melepas sebanyak 2.700 tukik atau anak penyu ke laut sebagai tindakan pelestarian.
"Habitat penyu sekarang ini sudah mulai terganggu sehingga binatang tersebut susah berkembang biak secara normal," kata Bupati Bangka Tengah, Erzaldi Rosman di Koba, Jumat.
Ia menjelaskan, tukik atau anak penyuk yang dilepas ke laut tersebut berasal dari penangkaran khusus penyu di Desa Guntung.
"Kegiatan melepas tukik ini dilakukan secara rutin, demikian juga aktivitas penangkaran juga tidak terputus sehingga anak penyu selalu ada dan tidak punah," ujarnya.
Ia mengatakan, penangkaran penyu di Desa Guntung menargetkan menetaskan sebanyak 2500 anak penyu setiap tahunnya.
"Kami juga melalui dinas terkait selalu mengimbau masyarakat tidak mengambil telur penyu untuk dijual karena praktik tersebut membuat binatang ini terancam punah," ujarnya.
Ia menyebutkan, dalam pelestariannya, pihaknya melakukan dengan cara mengambil telur atau membeli dari pedagang untuk ditangkarkan dan jika sudah menetas langsung dilepaskan ke pantai.
"Penangkaran penyu itu sendiri sebenarnya sebagai edukasi kepada masyarakat agar tetap melestarikan penyu jangan sampai punah bahkan harus terus bertambah setiap tahunnya," ujarnya.