Koba, Babel, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membentuk tim satuan tugas (satgas) penanganan kasus narkoba dan asusila.
"Kasus narkoba dan asusila menjadi atensi kami, kita bentuk satuan tugas agar penanganannya lebih fokus dan terpadu," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Rabu.
Algafry mengatakan itu menyikapi maraknya kasus narkoba dan asusila menimpa kalangan generasi muda yang merupakan generasi emas untuk melanjutkan estapet pembangunan daerah.
"Kita tidak ingin ada generasi yang hilang dan masa depan anak daerah menjadi suram karena narkoba dan kasus asusila," ujarnya.
Baca juga: BNN Belitung layani pembuatan surat bebas narkoba bagi Bacaleg
Algafry mengatakan, beberapa kasus yang diungkap Polres Bangka Tengah kebanyakan adalah narkoba dan asusila erutama kekerasan seksual pada anak di bawah umur.
"Dalam upaya pencegahan narkoba ini, seluruh elemen harus turut andil dan saling beker jasama, maka diperlukan satuan tugas yang khusus menangani persoalan ini," ujarnya.
Algafry juga menyebutkan, bahwa Pelabuhan Sungaiselan merupakan salah satu pintu masuk narkoba yang memerlukan pengawasan ketat.
Baca juga: Kasat Narkoba Polres Metro Jaktim diduga bunuh diri
"Kita sudah sampaikan kondisi Pelabuhan Sungaiselan ke Pemprov Babel yaitu pelabuhan kecil dengan fasilitas terbatas sehingga ke depan memerlukan peningkatan pembangunan menjadi pelabuhan resmi penumpang," ujarnya.
Pemkab Bangka Tengah juga sudah menjalin kerja sama dengan Kejari Bangka Tengah untuk membangun rumah rehabilitasi bagi pecandu narkoba.
"Kita perlu sama-sama menyampaikan kepada masyarakat terkait pentingnya menjauhi narkoba dan sudah saya sampaikan kepada tokoh agama di setiap desa untuk turut membantu menyosialisasikan bahaya narkoba," ujarnya.
Baca juga: Polisi tangkap artis sinetron HF karena kasus narkoba