Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggandeng Bank Indonesia (BI) untuk mengembangkan sektor pertanian hortikultura jenis bawang merah.
"Kita gandeng BI dalam menyukseskan program klaster bawang merah yang dikolaborasikan dengan program Sosial Bank Indonesia," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Rabu.
Pemkab Bangka Tengah melibatkan sebanyak tujuh kelompok tani dalam menjalankan program klaster bawang merah yang bekerja sama dengan BI itu.
Kolaborasi dengan BI dalam mengembangkan tanaman hortikultura bawang merah juga dalam rangka menekan inflasi di daerah itu, dimana bawang merah termasuk komoditas penyumbang inflasi.
"Tantangan pembangunan di sektor pertanian semakin hari semakin beragam, mulai dari pemanasan global, pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, rekayasa pangan, perubahan lahan pertanian, dan alih fungsi lahan," kata bupati.
Justeru itu, perlu menggandeng berbagai pihak untuk bisa memajukan sektor pertanian hortikultura dengan kolaborasi program dan anggaran.
"Bangka Tengah sudah hampir berhasil dalam kategori benih hortikultura, khususnya bawang merah dan cabai merah," kata bupati.
Bangka Tengah merupakan salah satu lokus pengembangan komoditas unggulan serta klaster yang dikhususkan untuk membangun hortikultura, berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 472/KPTS/RC.040/6/2018.
"Namun kita perlu berkolaborasi dengan pihak swasta dalam memajukan pertanian di daerah ini, seperti sekarang ini kita bekerja sama dengan pihak Bank Indonesia melalui Program SBI," ujarnya.
BI membantu menggerakkan produksi terutama penghasilan bagi para petani, dengan harapan bawang merah dapat menjadi komoditas unggulan yang mampu meningkatkan perekonomian petani.
Deputi Direktur Kepala Perwakilan BI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Faturachman menyambut baik kolaborasi program pengembangan pertanian sub sektor hortikultura.
"Kami menyambut baik langkah kolaborasi ini untuk peningkatan produksi komoditas hortikultura, tentu ini penting untuk menekan inflasi dan memperkuat ketahanan pangan daerah," ujarnya.
Menurut Fatur, bawang merah adalah salah satu komoditas yang memberikan andil inflasi secara konsisten dan cukup signifikan.
“Upaya ini bisa meningkatkan produksi dan merupakan bagian untuk mengendalikan inflasi di Bangka Belitung," ujarnya.