Belitung (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memastikan hewan kurban di daerah itu bebas dari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Kami memastikan hewan kurban di Belitung bebas wabah PMK karena sekarang wabah tersebut sudah tidak ditemukan lagi," kata Kepala Bidang Peternakan DKPP Belitung, Suparman di Tanjung Pandan, Jumat.
Ia mengatakan, meskipun wabah PMK sekarang ini sudah tidak ditemukan lagi namun pihaknya tetap melakukan pengawasan hewan ternak di daerah itu.
"Kami terus melakukan pengawasan jangan sampai wabah PMK merebak kembali dan kemudian menyerang hewan ternak atau kurban di Belitung," ujarnya.
Ia menambahkan, pengawasan dilakukan terhadap sejumlah hewan ternak yang masuk atau didatangkan dari luar daerah.
"Kami telah membentuk tim untuk mengawasi dan mengantisipasi penyebaran wabah PMK tersebut," katanya.
Selain mengawasi penyebaran wabah PMK, lanjut Suparman, pihaknya juga melakukan pengawasan terhadap wabah penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit kulit berbenjol pada hewan ternak.
"Wabah LSD ini juga menjadi perhatian serius di sejumlah daerah jangan sampai menyerang hewan kurban," ujarnya.
Suparman memastikan, saat ini wabah LSD belum ditemukan di Belitung.
"Sampai saat ini wabah ini belum ditemukan di Belitung namun kami tetap melakukan pengawasan jangan sampai wabah ini merebak luas," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya telah membentuk dua tim yang dipimpin langsung oleh dokter hewan guna mengawasi hewan kurban di daerah itu.
"Tim sudah terbentuk pada Mei lalu dan sudah berkeliling kandang untuk melakukan pengawasan terhadap hewan kurban yang dijual oleh para peternak," ujarnya.
Ia mengimbau, para peternak dan penjual hewan kurban dapat memisahkan jika menemukan hewan ternak yang dalam keadaan sakit.
"Kami minta agar diisolasi atau dipisahkan kandangnya jika menemukan hewan kurban yang sakit sehingga tidak menular kepada hewan yang lain," katanya.