Koba, Babel, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengoptimalkan peran Kelompok Kerja Operasional Pos Pelayanan Terpadu (Pokjanal Posyandu) untuk mencegah kasus stunting.
"Pokjanal Posyandu merupakan kader yang bersentuhan langsung dengan masyarakat akar rumput, perannya sangat penting sebagai garda terdepan dalam mencegah stunting," kata Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah dr Anas Maaruf di Koba, Kamis.
Ia menjelaskan, posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat untuk mewujudkan masyarakat sehat dan sejahtera.
"Sekarang Bangka Tengah mempunyai 140 posyandu dan sudah cukup aktif dengan membawa misi penting yaitu mencegah peningkatan angka stunting," ujarnya.
Annas berharap Pokjanal Posyandu sebagai kader yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dapat meningkatkan fungsi kerjanya dengan baik.
"Saya berharap mereka dapat menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan dasar, khususnya menurunkan angka stunting," ujarnya.
Anas juga berharap Pokjanal Posyandu dapat membudayakan pola perilaku hidup bersih dan sehat, meningkatkan status gizi masyarakat, dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
"Pokjanal Posyandu ini merupakan wadah untuk meningkatkan koordinasi, pembinaan, fasilitasi, dan advokasi terhadap kelembagaan posyandu baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa serta kelurahan yang bertanggung jawab untuk menguatkan kelembagaan," ujarnya.
Ia mengatakan, posyandu juga sangat berperan dalam memantau tumbuh kembang balita karena merupakan pintu pertama dalam merekam riwayat medis.
"Posyandu merupakan pintu pertama untuk merekam tumbuh kembang balita, sehingga bisa menjadi acuan bagi kita dalam mencegah stunting," ujarnya.