Pangkalpinang (Antara Babel) - PT Pertamina (Persero) Region II Sumbagsel distribusikan sebanyak 250 tabung gas elpiji berat 3 kilo gram setiap hari ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Tabung gas 3 kilo gram yang biasa disebut tabung gas melon di distribusikan ke Babel sebanyak 250 tabung gas setiap hari," kata Officer Communication & Relations Pertamina Marketing Operation Region II, Rico Raspati di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan, stok tabung gas untuk wilayah Sumbagsel tergolong cukup dan didistribusikan ke daerah-daerah sesuai dengan kebutuhan.
"Stok gas saat ini aman sehingga dipastikan tidak ada kelangkaan tabung gas. Jika terjadi kelangkaan, diperkirakan adanya kecurangan di tingkat bawah atau pengecer," jelasnya.
Ia menyebutkan, penggunaan tabung gas elpiji 3 kilo gram adalah rumah tangga (RT) dan mikro.
RT yang dimaksud adalah keluarga yang berpenghasilan di bawah Rp1,5 juta per bulan dan untuk mikro yang dimaksud yaitu yang omsetnya tidak lebih dari Rp300 juta per tahun.
"Tugas pertamina hanya melakukan pengadaan barang bukan mengawasi. Jika terjadi kecurangan tingkat pengecer, maka yang berwenang untuk melakukan tindakan adalah pemda dan kepolisian," tegasnya.
Ia menuturkan, permasalah yang dihadapi sekarang yaitu tidak meratanya kuota tabung gas 3 kg di setiap kelurahan, maka diperlukan adanya pendataan jumlah penduduk per kelurahan dengan cara member kartu pelanggan.
"Harga tabung gas elpiji 3 kg dari pertamina ke agen sebesar Rp11.500, ke pangkalan sebesar Rp13.500 dan sampai ke konsumen sebesar Rp16.000," tuturnya.
Ia mengimbau, untuk menghindari ketidaktahuan akan harga konsumen, perlu dicantumkan harga di plakat dengan tujuan agar masyarakat mengetahui harga konsumen.
Jika tidak menjalankan peraturan tersebut, maka akan dilakukan putus hubungan usaha (PHU).