Pangkalpinang (ANTARA) - Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Pangkalpinang, Ahmad Subekti menyebut dengan sejarah Kota Pangkalpinang kita dapat mencintainya.
Hal tersebut Ia sampaikan pada Sarasehan Sejarah Pangkalpinang dalam Kedaulatan Negara Republik Indonesia di Bangka City Hotel Kota Pangkalpinang, Rabu (26/7).
“Mohon kita ikuti acara ini secara seksama dan kita tahu sejarah perjuangan. Dengan sejarah kita bisa hidup lebih bijak dan lebih memotivasi kita lebih baik," ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, Erwandy menerangkan kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan aksi perubahan jangka menengah membangun kebudayaan daerah dan sekolah yang dilaksanakan pada tahun 2023 ini.
“Tujuan diadakan Sarasehan Sejarah Kota Pangkalpinang ini untuk kita memahami dan mengingat kejadian masa lalu guna menjalani masa depan dalam kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.
Subekti menambahkan, harapannya agar kita semua yang hadir disini akan jauh lebih baik dan mengenal sejarah-sejarah kita. Dari sarasehan sejarah ini Pemerintah Kota Pangkalpinang berupaya mengenal peristiwa dan nilai sejarah Pangkalpinang yang terjadi pasca proklamasi 1945 hingga 1950.
“Salah satu pada tanggal 22 Desember 1948 sampai dengan 6 Juli 1949. Ketika para pemimpin negeri yang diasingkan ke pulau Bangka, dari 167 hari pengasingan tersebut dan 20 harinya berada di Kota Pangkalpinang yang kita cintai ini. Justru semangat kembali berkobar kemerdekaan dan dari Pangkalpinang lah pangkal kemenangan bagi kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita ketahui akhirnya terwujud dan akan menimbulkan semangat nasionalisme kita," kata Subekti.