Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memperkuat kapasitas aparatur pemerintah desa dan relawan desa tangguh bencana guna mengoptimalkan pencegahan dan penanganan bencana alam di daerah itu.
"Saya mengapresiasi BPBD menggelar penguatan kapasitas dan sumber daya manusia aparatur desa dan relawan dalam mencegah bencana ini," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Suganda Pandapotan Pasaribu saat membuka Bimbingan Teknis Penguatan Kapasitas Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan Bimbingan Teknis Penguatan Kapasitas Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana bertemakan "Tingkatkan Ketangguhan Desa Kurangi Risiko Bencana" diikuti aparatur pemerintah desa dan relawan desa tangguh bencana ini, sebagai langkah pemerintah daerah dalam mengantisipasi berbagai bencana alam, dampak perubahan iklim yang cukup ekstrem.
“Kegiatan ini harus terus diadakan dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, karena penanggulangan bencana harus dilakukan secara terpadu dan sistematis serta Rencana Induk Penanggulangan Bencana (RIPB) 2020 hingga 2044," katanya.
Babel, katanya, provinsi kepulauan yang terkenal dengan hasil timah. Bencana akibat kerusakan lingkungan, berupa banjir, tentu sering menerpa wilayah penghasil bijih timah terbesar di Indonesia ini.
"Jumlah lahan kritis di Kepulauan Babel terus meningkat di setiap tahunnya, hal ini tentunya menjadi tugas kita semua untuk mencegahnya. Para relawan dan aparatur desa juga memiliki peranan dalam meminimalisir bencana dampak kerusakan lingkungan ini,” ujarnya.
Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa menyebutkan kegiatan serupa akan dilaksanakan dengan melibatkan peserta dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Babel.
“Untuk saat ini, kita melaksanakan sosialisasi ke Kabupaten Bangka Tengah yang diikuti para aparatur desa, seperti kades, dan relawan desa. Nantinya, kegiatan ini akan kita laksanakan dengan melibatkan peserta dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Babel," katanya.