Pangkalpinang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu menyatakan transaksi menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada Juni 2023 mencapai Rp38,76 miliar karena literasi digital masyarakat yang semakin membaik.
"Pemanfaatan transaksi menggunakan teknologi digital ini tentunya sangat membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan smart city," kata Suganda saat menghadiri Pekan QRIS Nasional 2023 di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan layanan transaksi menggunakan QRIS yang dikembangkan industri sistem pembayaran bersama Bank Indonesia pada Juni 2023 mencapai Rp38,76 miliar dengan jumlah 134.847 merchant dan 134.865 pengguna QRIS di Provinsi Kepulauan Babel.
"Kami menyambut baik antusiasme masyarakat dalam menggunakan QRIS dan dalam melakukan pembangunan dengan pendekatan smart city dalam dunia yang semakin dinamis saat ini bukan lagi pilihan, melainkan sudah menjadi kebutuhan,"katanya.
Menurut dia penggunaan QRIS di Babel didominasi oleh pelaku usaha mikro dan ini akan terus didorong, agar pelaku usaha mikro dapat semakin terhubung dengan produk dan layanan keuangan serta guna mewujudkan Kepulauan Babel yang luar biasa dan modern.
"Pemanfaatan teknologi ini tentunya juga mendorong sektor lain untuk berkembang, diantaranya pariwisata," katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekonomi sektor pariwisata yang tercermin dari penyediaan akomodasi dan makan minum pada triwulan I-2023 tercatat sebesar Rp701 miliar dan memberikan kontribusi 3,07 persen terhadap perekonomian Babel.
"Pariwisata yang terkait langsung dengan usaha mikro diharapkan menjadi penyumbang devisa sekaligus tulang punggung perekonomian nasional termasuk daerah ini," ujarnya.
Ia menginginkan promosi masif daerah wisata potensial yang salah satunya melalui pemanfaatan teknologi dan kemudahan transaksi agar memberikan dampak yang lebih besar terhadap perekonomian daerah.
"QRIS ini menjadi salah satu yang akan mendorong terwujudnya smart city dan mudah-mudahan apa yang sudah digagas oleh Bank Indonesia akan mendorong semua sektor yang ada termasuk sektor pariwisata dan sektor ekonomi lainnya yang ada di Bangka Belitung," katanya.