Manggar, Babel (ANTARA) - Bupati Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamarudin Muten mengatakan pola pembelajaran "deep learning" membuat dunia pendidikan lebih maju dan mampu mencetak generasi yang memiliki daya pikir kritis serta kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik.
"Pendekatan deep learning, pendidikan dapat lebih maju, adaptif terhadap perkembangan zaman dan mampu melahirkan generasi yang memiliki daya pikir yang kritis," ujarnya saat membuka kegiatan seminar pendidikan dengan tema "Pendekatan Pembelajaran Deep Learning" yang diikuti para pelajar dan tenaga pendidik di Manggar, Senin.
Ia menjelaskan, deep learning merupakan pembelajaran dengan struktural mendalam atau pembelajaran hierarki adalah salah satu cabang dari ilmu pembelajaran mesin yang terdiri algoritme pemodelan abstraksi tingkat tinggi pada data menggunakan sekumpulan fungsi transformasi non-linear yang ditata berlapis-lapis dan mendalam.
Kamarudin mengatakan seminar ini sangat penting untuk menjawab tantangan dunia pendidikan di era digital, di mana kehadiran deep learning membawa tantangan baru sekaligus membawa peluang besar dalam dunia pendidikan.
“Pendekatan deep learning bukan hanya soal teknologi, tapi tentang membantu siswa memahami materi secara mendalam dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, siswa diajak berpikir kritis, kreatif dan memiliki karakter yang kuat,” kata Bupati Afa, sapaan Kamarudin Muten.
Melalui pendekatan deep learning, kata Afa, selain bisa mendorong proses belajar yang lebih mendalam, juga dapat mendorong kerja sama antarsiswa dan memberikan pengalaman belajar yang benar-benar bermakna bagi mereka.
Seminar ini dihadiri unsur dari forkopimda serta menghadirkan dua orang narasumber, yakni Wakil Bupati Belitung Timur Khairil Anwar dan Prof Dr Deasy Arisanti seorang dosen di Universitas Lambung Mangkurat Kalimantan.
Wakil Bupati Belitung Timur Khairil Anwar dalam paparannya menjelaskan beberapa permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan Kabupaten Belitung Timur
Di antara permasalahan tersebut adalah masih dijumpai angka putus sekolah, rata-rata lama sekolah belum mencapai standar wajib belajar, mutu tenaga pendidikan dasar belum mencapai standar minimal dan belum meratanya kesempatan pendidikan bagi anak inklusif.
“Melihat berbagai persoalan dan permasalahan dalam dunia pendidikan yang ada, kami berkomitmen penuh untuk mewujudkan program serta misi Belitung Timur Nyaman Cerdas untuk peningkatan kualitas pendidikan dan SDM,” ujar Khairil Anwar.