Kopenhagen/Denmark (ANTARA) - Rusia pada Senin mengingatkan keputusan Denmark dan Belanda dalam menyumbangkan pesawat tempur F-16 ke Ukraina hanya akan memperluas konflik. Sebaliknya, Ukraina menyatakan pesawat tempur itu justru akan membantu mengakhiri invasi Rusia di Ukraina.
Sehari sebelumnya, Denmark dan Belanda mengumumkan segera memasok F-16 kepada Ukraina, yang enam unit pertamanya akan dikirimkan sekitar Tahun Baru 2024. Amerika Serikat pekan lalu sudah menyetujui pengiriman jet buatan mereka itu.
"Fakta bahwa Denmark kini memutuskan akan menyumbangkan 19 unit pesawat F-16 ke Ukraina bakal mengantarkan kepada perluasan konflik," kata Duta Besar Rusia Vladimir Barbin seperti dikutip kantor berita Ritzau.
"Dengan bersembunyi di balik premis bahwa Ukraina harus menentukan sendiri syarat-syarat perdamaian, dengan tindakan dan kata-katanya Denmark membiarkan Ukraina tak punya pilihan selain melanjutkan konfrontasi militer dengan Rusia," kata Barbin.
Baca juga: Belanda dan Denmark segera kirim jet tempur F-16 ke Ukraina
Kiev mengatakan pesawat tempur ini penting dalam upayanya mengusir pasukan Rusia dari wilayahnya lewat ofensif balik yang berjalan lamban sejak diluncurkan awal Juni lalu. Ukraina yakin jet tempur ini akan mencegah jet tempur Rusia menyerang pasukannya yang tengah merangsek maju.
"Superioritas udara adalah kunci sukses operasi di darat," kata Juru Bicara Angkatan Udara Ukraina Yuriy Ihnat seperti dikutip media Ukraina.
Menteri Pertahanan Denmark Jakob Ellemann-Jensen mengatakan Ukraina hanya boleh menggunakan F-16 sumbangannya, di dalam wilayah Ukraina sendiri.
"Kami menyumbangkan senjata dengan syarat digunakan untuk mengusir musuh dari dalam wilayah Ukraina. Tidak lebih dari itu," kata Ellemann-Jensen.
"Itulah syaratnya, entah itu tank, pesawat tempur ataupun senjata lainnya," sambung dia.
Denmark akan mengirimkan total 19 unit F-16, sedangkan Belanda memiliki 42 unit F-16 yang tersedia untuk disumbangkan, namun belum memutuskan apakah semuanya akan disumbangkan kepada Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyebut keputusan itu sebagai "kesepakatan terobosan".
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov pada Sabtu menyatakan pilot-pilot Ukraina sudah mulai berlatih menggunakan pesawat itu, tapi akan memakan waktu paling sedikit enam bulan dan mungkin lebih lama untuk melatih teknisi dan mekanik pesawat ini.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Akhir Perang Ukraina dalam kendali Donald Trump
14 Desember 2024 18:23
Trump kecam Ukraina karena serang Rusia dengan rudal jarak jauh AS
13 Desember 2024 12:13
PBB serukan masyarakat global cegah eskalasi konflik Ukraina
3 Desember 2024 10:17
Rusia tawari Ukraina bertukar 630 tahanan perang
28 November 2024 10:42
Rusia luncurkan rudal balistik, NATO tegaskan dukungan bagi Ukraina
27 November 2024 12:19
Pasukan Korut menyamar sebagai penduduk Rusia untuk lawan Ukraina
25 November 2024 12:12
Zelenskyy optimistis perang Ukraina akan berakhir pada 2025
24 November 2024 13:06
Amerika Serikat akan izinkan Ukraina gunakan ranjau penghambat pergerakan Rusia
21 November 2024 18:31