Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyebutkan selama Januari hingga September 2023, telah menangani kebakaran lahan dan hutan seluas 806,31 hektare.
"Saat ini kami bersiaga penuh dan terus mengedukasi masyarakat agar tidak membakar lahan pertaniannya selama musim kemarau ini," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan selama Januari hingga 4 September 2023, terjadi 287 kejadian kebakaran hutan dan lahan seluas 806,31 hektare dan jumlah kebakaran rumah sebanyak 287 kejadian yang tersebar di Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang.
"Kebakaran lahan terbanyak terdapat di Bangka Barat, Bangka Tengah dan Belitung, karena kebiasaan masyarakat membuka lahan dengan membakar," katanya.
Menurut dia, dalam meminimalisasi bencana kebakaran hutan dan lahan, pihaknya menggencarkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang upaya mencegah serta meminimalisasi karhutla.
"Kegiatan sosialisasi dan edukasi ini dilakukan hingga titik terbawah, yaitu kelurahan, desa, RT/RW agar masyarakat tidak lagi membuka lahan dengan membakar," katanya.
Ia menyatakan kebakaran hutan dan lahan di Kepulauan Babel akibat ulah manusia, baik disengaja maupun tidak disengaja.
"Kebakaran lahan yang disengaja, seperti membuka lahan pertanian dengan membakar, sementara tidak sengaja seperti membuang puntung rokok sembarangan," ujarnya.