Sungailiat (ANTARA) - Masyarakat di Desa Air Anyir Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, merayakan tradisi Rebo Kasan sebagai upaya melestarikan warisan budaya leluhur.
Wakil Bupati Bangka Syahbudin di Merawang, Rabu, mengatakan perayaan tradisi Rebo Kasan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT, agar tetap mendapat perlindungan serta dijauhkan mara bahaya.
Rebo Kasan merupakan tradisi budaya yang dilaksanakan setiap pada hari Rabu akhir di Bulan Safar tahun Hijriah 1445 H. Tradisi Rebo Kasan digelar dengan rangkaian doa, ditandai dengan Adzan, doa air Wafak, ketupat Lepas, dan serangkaian doa lainnya.
Tradisi Rebo Kasan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki Kabupaten Bangka, tradisi atau budaya ini harus tetap dilestarikan oleh generasi sekarang.
Baca juga: Tradisi Rebo Kasan dan Tari Kedidi Bangka sudah tercatat dalam KIK
"Melalui tradisi ini menjadi momentum mempererat tali silaturahmi antar masyarakat di Kabupaten Bangka khususnya masyarakat Desa Air Anyir," kata dia.
Ketua DPRD Kabupaten Bangka Iskandar yang merupakan putra Air Anyir mengatakan ritual Rebo Kasan adalah upacara tradisional yang diadakan sebagai ritual tolak balak.
"Upacara tradisi diadakan sebagai ritual tolak balak yang diselenggarakan secara turun temurun dari orang tua kita sebelum dan sampaikan sekarang," kata dia.
Masyarakat Desa Air Anyir, memeriahkan tradisi Rebo Kasan dengan saling berkunjung ke rumah tetangga untuk saling bermaaf- maafan seperti halnya memeriahkan lebaran, tamu yang berkunjung disediakan makanan berbagai jenis kue.
Baca juga: Bupati Bangka: Tradisi Rebo Kasan momentum pemersatu masyarakat