Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggencarkan gerakan pangan murah di sejumlah pasar tradisional, guna menurunkan kenaikan harga beras dan inflasi di daerah itu.
"Alhamdulillah, gerakan pangan mudah ini sangat disambut antusias masyarakat," kata Kabid Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Babel Sulastri di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan gerakan pangan murah selama September tahun ini lebih fokus ke beras, karena harga beras di pasaran yang mulai merangkak naik akibat panen petani berkurang dampak perubahan iklim el nino yang cukup ekstrim.
"Hari ini kegiatan beras murah dilakukan di Jalan Muntok Pangkalpinang dan Desa Kretak Bangka Selatan," ujarnya.
Ia menyatakan kegiatan gerakan pangan murah pada Jumat (22/9) dilakukan di Desa Kembuje Kabupaten Bangka dan Senin (25/9) akan digelar di Taman UMKM Kota Pangkalpinang dan daerah lainnya yang mengalami kenaikan harga beras yang cukup tinggi.
"Melalui kegiatan ini diharapkan ada keseimbangan antara harga beras medium dan premium. Jangan sampai terjadi kenaikan tinggi karena tidak adanya keseimbangan penyaluran beras medium dan premium ini," katanya.
Menurut dia, harga beras medium pada gerakan pangan murah ini hanya Rp53.000 per kampil (satu kampil berisikan 5 kilogram beras), atau di bawah harga pasaran Rp57.000 per kampil.
"Kemarin red-Rabu (20/9), kami telah melakukan sidak harga beras dan rata-rata harga beras naik diantara kisaran Rp500 hingga Rp1.000 per kilogram," ujarnya.
Ia berharap dengan dioptimalkannya kegiatan pangan murah ini dapat menekan kenaikan harga beras yang akan memberatkan ekonomi masyarakat kurang mampu.
"Saat ini stok beras cadangan pemerintah provinsi di Bulog Bangka masih mencukupi untuk kegiatan pasar pangan murah ini dan jika menipis akan ditambah lagi pasokan dari pusat," katanya. ***1***
Pemprov Babel gencarkan gerakan pangan murah turunkan harga beras
Kamis, 21 September 2023 11:18 WIB