Koba, Babel, (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajak kalangan pekerja pers untuk menangkal berita hoaks yang mengandung ujaran kebencian.
"Saya mengajak teman-teman pers untuk tidak menampilkan pemberitaan yang mengandung ujaran kebencian dan menangkal berita hoaks, mengingat eskalasi politik semakin meningkat menjelang Pemilu 2024," kata Komisioner Bawaslu Bangka Tengah Muhammad Tamimi di Koba, Jumat.
Tamimi mengatakan, bahwa pihaknya terbuka memberikan informasi kepada insan pers terkait perkembangan pemilu, sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran informasi yang beredar di masyarakat.
"Bagi kami pers adalah pilar yang sangat penting dalam menyampaikan informasi yang akurat kepada masyarakat, sehingga akurasi pers mampu menangkal hoaks," ujarnya.
Komisioner Bawaslu Bangka Tengah Hatika menambahkan, bahwa kolaborasi pihak pengawas dengan insan pers mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih bijak dalam memilah informasi agar tidak terjadi saling hujat terhadap calon yang mereka dukung.
"Dengan jangkauan lebih luas yang dimiliki insan pers kita mengharapkan masyarakat tidak mudah terjebak dalam isu yang tidak benar," ujarnya.
Pers, kata dia bisa menjalankan peran yang menyejukkan masyarakat melalui pemberitaan.
"Sehingga masyarakat tidak terbelah dan tidak terjadi saling hujat terhadap calon yang mereka dukung," ujarnya.
Kepala Bidang Pendidikan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pangkalpinang Alza Munzi Hipni mengatakan, peran strategis pers adalah dapat mempengaruhi opini publik ke arah yang baik dan membendung terbelahnya kehidupan sosial.
"Berita yang dibuat harus sesuai dengan kejadian yang sebenarnya, bukan diada-adakan karena berita adalah fakta empiris dan fakta opini bukan fitnah maupun hoaks," ujarnya
Ia meminta para jurnalis tidak terjebak dalam kejahatan pikirannya sendiri yang dapat mempengaruhi hasil karyanya.
"Jangan menjadi produsen berita hoaks, berita palsu dan ujaran kebencian," ujarnya.