Bawaslu Babel dorong pemilih pemula bantu pengawasan pemilu

Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong para pemilih pemula membantu pengawasan berbagai tahapan pemilu agar semakin baik, demokratis dan transparan.

"Kami berharap generasi Z (sebutan untuk generasi yang lahir 1996-2012) dengan berbagai kelebihan yang dimiliki, terutama dalam hal penguasaan teknologi informasi ini, mampu menjadi agen perubahan agar pemilu menjadi semakin baik dan berkualitas," kata Anggota Bawaslu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jafri di Pangkalpinang, Jumat.

Dengan penguasaan teknologi informasi yang baik, generasi Z yang saat ini sudah tercatat sebagai pemilih pemula diharapkan mampu menjadi agen perubahan dalam penyebarluasan pesan dan informasi pencegahan pelanggaran Pemilu 2024.

Ia mengatakan berbagai informasi yang disampaikan generasi ini akan lebih komunikatif dan kekinian sehingga akan lebih menyentuh lingkungan sekitar dalam mengupayakan pengawasan partisipatif.

Menurut dia, tujuan pengawasan partisipatif yaitu menumbuhkan kesadaran partisipasi, menghasilkan pemimpin yang lebih baik, dan meningkatkan kualitas pemilu.

"Sikap proaktif generasi Z ini untuk menciptakan pemilihan umum yang demokratis dan menjadi agen perubahan untuk menyebarluaskan pesan pencegahan pelanggaran pemilu dan kami berharap mereka menjadi bagian pengawasan partisipatif berbagai tahapan pemilu," katanya.

Dengan adanya keterlibatan banyak orang dalam pengawasan tahapan pemilu diharapkan akan mampu meminimalkan pelanggaran, meningkatkan kredibilitas, dan legitimasi pemilu.

"Semoga ini bisa kita wujudkan untuk menciptakan pemilu yang berkualitas," katanya.

Untuk mewujudkan peran aktif kalangan pemilih pemula, Bawaslu Babel bersama jajaran di kabupaten dan kota terus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah menengah tingkat atas.

"Ini upaya kita untuk menumbuhkan kesadaran pentingnya pelaksanaan pemilu sekaligus mengajak mereka ikut mengawasi dan mampu menjadi agen penyebarluasan informasi pengawasan partisipatif yang dimulai dari lingkungan sekolah, teman sebaya, keluarga dan lingkungan sekitar untuk bersama-sama mencegah terjadinya pelanggaran pemilu," katanya.