Belitung (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memberikan penghargaan kepada sebanyak 20 pendonor darah 50 kali di daerah itu.
Ketua PMI Markas Cabang Belitung, dr. Suhandri SpOG di Tanjung Pandan, Jumat mengatakan penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi PMI Belitung kepada para pendonor yang telah sukarela mendonorkan darahnya selama ini.
"Dalam rangka memperingati HUT ke-78 PMI rangkaian kegiatan salah satunya adalah memberikan penghargaan kepada pendonor darah yang sudah di atas 50 kali mendonorkan darah," katanya.
Menurut dia, sebanyak 20 pendonor darah sukarela yang telah 50 kali mendonorkan darahnya tersebut menerima satu gram emas murni beserta piagam penghargaan.
"Kami memberikan penghargaan sekeping emas, tapi jangan dilihat nilainya karena memang tidak sebanding dengan pengorbanan darah yang telah didonorkan selama ini," ujarnya.
Ia menjelaskan, bagi pendonor yang telah mendonorkan darahnya sebanyak 75 kali juga mendapatkan penghargaan yang diberikan oleh PMI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Baca juga: Kekeringan, PMI Belitung distribusikan 39.500 liter air bersih kepada masyarakat
Baca juga: PMI Belitung distribusikan air bersih ke masyarakat terdampak kekeringan
"Kalau yang sudah mendonorkan darahnya di atas 100 kali biasanya presiden yang memberikan penghargaan. Jadi ini adalah bentuk apresiasi kepada pendonor yang telah mendonorkan darahnya secara sukarela," katanya.
Dikatakan dia, keberadaan para pendonor darah sukarela ini sangat penting guna memenuhi kebutuhan dan stok darah di PMI Belitung.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga selalu memotivasi hadirnya para pendonor darah baru atau regenerasi.
"Karena di usia tertentu para pendonor sukarela ini tidak bisa lagi mendonorkan darahnya. Ada faktor batasan umur," ujarnya.
Ia menambahkan, kebutuhan darah di PMI Belitung mencapai sekitar 350 sampai 400 kantong per bulannya.
Ia menyebutkan, kebutuhan ini terkadang mengalami peningkatan ketika ada penyakit tertentu yang membutuhkan banyak transfusi darah, salah satunya adalah Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Makanya kami melakukan kegiatan donor darah massal di beberapa titik untuk memenuhi stok darah sekaligus memotivasi para pendonor darah baru," katanya.