Pangkalpinang (ANTARA) - Perusahaan Plat Merah (BUMN) menjadi pelopor utama dalam mendorong Talenta Milenial BUMN agar mengisi porsi kepimpinan dalam organisasinya, bahwa Aset SDM menjadi lebih penting dari aset Finansial. Generasi milenial akan mengambil posisi strategis khususnya perusahaan BUMN.
Peran utama Manajemen talenta adalah proses perekrutan Talenta milenial sebagai Aset SDM, Pemberdayaan Talenta Milenial BUMN dan Pengaturan peta karier talenta yang terarah.
Menteri BUMN Erik Thohir memberikan target porsi 10% pada tahun 2023 kepada generasi Milenial BUMN untuk mengisi porsi Direksi, saat ini target baru tercapai 5% sehingga kesempatan besar bagi milenial untuk segera mengisi porsi kekurangan tersebut hal ini salah satu upaya Transformasi ditubuh BUMN agar BUMN lebih bisa bergerak cepat , dinamis dan adaptif terhadap Digitalisasi dengan begitu perubahan budaya kerja akan berubah mengikuti perkembangan teknologi.
Generasi milenial sering kali mempunyai espektasi yang tinggi terhadap tempatnya bekerja sehingga generasi milenial juga dituntut untuk adaptif terhadap lingkungan kerjanya.
Seringkali ada Gap antara Generasi milenial dengan generasi sebelumnya. Hal ini akan berkaitan dengan perbedaan pola kerja menghilangkan jarak antargenerasi ini tidaklah mudah, karena diperlukan perubahan kebiasaan dan budaya organisasi. Yang paling penting adalah apakah organisasi menyadari akan hadirnya isu jarak antargenerasi ini. Jika sudah sadar, maka organisasi dapat melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir jarak tersebut, seperti dengan meningkatkan kolaborasi antar generasi. Beberapa contoh direksi milenial di BUMN adalah:
- Viviana Dyah, direktur keuangan BRI yang baru berusia 43 tahun.
- Reza Febriano, direktur bisnis Jasa Marga yang baru berusia 42 tahun.
- Ferry Harry M Adhi, direktur perencanaan dan pengembangan PT ASDP yang baru berusia 42 tahun.
- Hariadi, direktur operasi & teknologi informasi PT Pos Indonesia yang baru berusia 42 tahun.
- Rony Hanityo A, direktur investasi PT Taspen yang baru berusia 41 tahun.
Selain itu, ada juga beberapa direktur BUMN lainnya yang berusia di bawah 40 tahun, seperti:
- Soleh Ayubi, direktur transformasi dan digital Biofarma pada usianya 38 tahun.
- Fajrin Rasyid, direktur digital business PT Telkom pada usianya 35 tahun.
- Fadli Rahman, direktur perencanaan strategis dan pengembangan bisnis Pertamina pada usianya 35 tahun1.
- Ryan D Firman, direktur Jiwasraya yang baru berusia 31 tahun.
Semua direksi milenial ini sudah disiapkan untuk menghadapi tantangan global yang semakin melesat terutama bidang teknologi sehingga dengan jiwa muda yang mempunyai semangat dan Inovatif diharapkan kemajuan dan sistem kerja yang tadinya masih manual berubah ke arah Digital yang lebih praktis , cepat dan Efisien.
Penulis adalah Dody Sukoco *), Mahasiswa Mgister UBB dan sebagai Ketua Milenial BUMN Bangka Belitung