Jakarta (ANTARA) - Baru-baru ini ramai di media sosial informasi mengenai beras palsu yang terbuat dari plastik asal Tiongkok.
Sebuah unggahan video di TikTok menunjukkan plastik panjang yang kemudian dimasukkan kedalam suatu mesin dan menghasilkan biji kecil berwarna putih yang diklaim merupakan beras palsu.
Dalam unggahan video tersebut juga dituliskan pada sabtu 7 Oktober 2023, tampak pekerja sedang membuat beras plastik di pabrik asal China. Terdapat juga imbauan agar masyarakat hati-hati terhadap beras palsu tersebut.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Sangat berbahaya bila dikonsumsi
Pabrik Beras Plastic Di RRC
Rakyat harap berhati2 dlm membeli beras, sdh beredar di semua Provinsi”
Namun, benarkah video pembuatan beras palsu dari plastik tersebut?
Berdasarkan penelusuran, video tersebut bukan proses membuat beras plastik, tetapi proses granulasi plastik paling dasar di industri plastik. Pabrik menempatkan plastik daur ulang ke dalam granulator plastik untuk menghasilkan partikel plastik daur ulang sebagai bahan baku untuk membuat produk plastik lagi.
Alasan mengapa dibuat menjadi butiran adalah untuk memfasilitasi penyimpanan dan transportasi, dilansir dari media China JNews. Dalam laman tersebut juga dituliskan, tidak realistis jika menjual beras plastik sebagai pengganti beras.
Pertama, harga rata-rata partikel plastik jauh lebih tinggi daripada beras biasa, dan pedagang tidak perlu menggunakan plastik untuk menggantikan beras.
Kedua, menggunakan partikel plastik untuk meniru beras tidak bisa lulus ujian pencucian beras sama sekali. Kepadatan beras sekitar 1,67 gram per sentimeter kubik, yang akan tenggelam di dalam air, sementara partikel plastik yang terbuat dari kantong plastik daur ulang akan mengapung di atas air. Ketiga, rasa nasi dan plastik sangat berbeda.
Dengan demikian, unggahan video yang diklaim sebagai pabrik pembuatan beras plastik merupakan hoaks.
Klaim: Video pabrik pembuatan beras palsu dari plastik
Rating: Hoaks
