Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyatakan luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi itu terus bertambah menjadi 1.622,01 hektare dibandingkan pekan sebelumnya 1.476,86 hektare akibat kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan.
"Saat ini kondisi cuaca sudah sangat panas, sehingga semak belukar di lahan-lahan di lahan gambut mengering dan mudah terbakar," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel, Mikron Antariksa, di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan data terbaru kasus karhutla di Provinsi Kepulauan Babel sudah mencapai 1.622,01 hektare dengan 828 kejadian atau meningkat dibandingkan pekan lalu seluas 1.476,86 hektare dengan 791 kejadian karhutla.
Seluas 1.622,01 hektare karhutla dengan 828 kejadian kebakaran tersebut, kata dia, tersebar di Belitung Timur sebanyak 563,06 hektare dengan 276 kejadian dan Belitung sebanyak 389,53 hektare dengan 201 kejadian kebakaran.
Selanjutnya, karhutla di Bangka Barat 247,99 hektare dengan 145 kejadian, Bangka Tengah 248,14 hektare dengan 78 kejadian, Pangkalpinang 72,77 hektare dengan 63 kejadian, Bangka Selatan 64,52 hektare dengan 52 kejadian, dan Kabupaten Bangka 36 hektare dengan 14 kejadian karhutla.
"Dalam sepekan terakhir ini penambahan karhutla terbanyak terjadi di Bangka Tengah, Belitung Timur, dan Belitung, sehingga perlu kerja sama semua pihak dan masyarakat dalam menangani serta mencegah karhutla ini," katanya.
Menurut dia, saat ini kondisi cuaca sangat panas sehingga semak belukar di lahan-lahan yang mengering ini akan terbakar dengan sendirinya.
"Tidak dibakarpun lahan ini terbakar, karena adanya gas metana meledak akibat suhu udara tinggi, yang pada akhirnya menimbulkan kebakaran di lahan-lahan mengering tersebut," katanya.
BPBD: Karhutla di Babel bertambah jadi 1.622,01 hektare
Jumat, 13 Oktober 2023 13:40 WIB