Toboali, Bangka Selatan (ANTARA) - Ratusan Nelayan Kelurahan Tanjung Ketapang Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta Pemerintah membangun pemecah ombak atau gelombang untuk tempat berlindung perahu saat berlabuh.
"Kondisi saat ini kita harus ekstra kerja keras karena usai mencari ikan di tengah laut, kita juga harus menjaga perahu agar tidak rusak dihantam gelombang saat berlabuh,"kata salah satu Nelayan Tanjung Ketapang Toboali Hermanto di Toboali, Rabu (18/10).
Disampaikannya keluhan ini sudah lama kami rasakan namun tidak ada yang bisa membantu mencari solusi pembangunan pemecah gelombang ini.
"Kalau presiden kemarin melihat kondisi nelayan kami mungkin beliau akan menangis karena sedih, sebab selain mencari nafkah untuk keluarga kita juga harus menjaga perahu tengah malam bila angin kencang,"katanya.
Menurut Manto pernah ketika lupa menjaga perahu saat angin kencang maka perahu jadi rusak dan harus mengeluarkan biaya untuk memperbaikinya.
"Ada juga kadang kita lupa atau karena capek usai melaut, angin kencang menghancurkan perahu bagian sebelah kiri hingga rusak berat dan harus diperbaiki dengan biaya yang menurut ukuran kami para nelayan cukup besar,"kata dia.
Dirinya berharap pemerintah membangun pemecah ombak atau gelombang ini di pesisir pantai sepanjang pelabuhan Tanjung Ketapang ini agar cuaca angin kencang tidak mengganggu waktu kami untuk istirahat tidur dirumah sebentar.
"Ijinkan kami istirahat tidur di rumah sebentar saja pak,sebab besoknya lagi kita harus kembali melaut,bangunan juga tidak usah terlalu bagus seperti pantai Koba Bangka Tengah, yang penting ada pemecah ombak itu saja sudah cukup,"harapnya.