Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berhasil meraih Penghargaan Peduli Hak Asasi Manusia (HAM) dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia pada puncak Peringatan HAM Sedunia ke-75.
"Peringatan Hari HAM Sedunia tahun ini, sebagai momentum merenungkan kekayaan keberagaman Indonesia dari Sabang hingga Merauke," kata Menkumham Yasonna H. Laoly dalam keterangan pers diterima LKBN ANTARA Babel di Pangkalpinang, Senin.
Pada puncak peringatan Hari HAM Sedunia 2023 bertemakan "Harmoni dalam Keberagaman", Menteri Hukum da HAM Republik Indonesia menyerahkan langsung Penghargaan Provinsi Pedul HAM kepada Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Safrizal ZA di Jakarta, Minggu (11/12).
Pada puncak peringatan Hari HAM Sedunia tahun ini, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly juga menyerahkan penghargaan kepada Provinsi Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Yasonna H.Laoly mengatakan momentum ini mendorong refleksi mendalam terhadap prinsip-prinsip hak asasi manusia dengan fokus pada penghormatan, perlindungan, pemenuhan, penegakan dan pemajuan hak asasi manusia. Pemerintah Republik Indonesia diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 untuk melaksanakan tugas tersebut secara serius.
"Keberagaman budaya, agama, dan tradisi menjadi kekuatan dinamis yang memperkaya bangsa ini. Perayaan mozaik keberagaman juga menjadi panggilan untuk memerangi diskriminasi, prasangka, intoleransi dan ketidaksetaraan," katanya.
Menurut dia melalui upaya dan program yang terus dilaksanakan, kita bersama-sama menciptakan masyarakat di mana setiap individu, tanpa memandang jenis kelamin, agama, atau status sosial ekonomi, dapat berkembang dan berkontribusi.
"Partisipasi aktif semua lapisan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan menjadi kunci untuk memastikan keharmonisan dalam keberagaman. Ini merupakan tantangan bersama yang membutuhkan kerja keras dan keterlibatan semua pihak," katanya.